SOREANG – Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informatika Masyarakat dan Pemerintah BAKTI, Danny Januar mengatakan, maraknya penyebaran informasi hoax serta ujaran kebencian di media sosial (medsos) sudah menjadi perhatian Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Sehingga, perlu memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda agar bijak menggunakan internet secara benar.
Menurutnya, selama ini upaya pemerintah dalam menangani penyebaran hoax sudah tepat. Bahkan, pihaknya berkolaborasi dengan DPR untuk melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya siswa-siswa generasi milenial.
Dia menilai, internet seperti pisau bermata dua, di satu sisi bisa memberikan dampak negatif dan sisi lain positif. Sehingga, penggunanya harus benar-benar memahami dan bisa memanfaatkan kecanggihan internet untuk hal-hal positif.
” Untuk itu kami menyelenggarakan seminar dengan mendorong para siswa agar bisa mengarahkan penggunaan internet ke hal yang positif. Apalagi, internet sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang tidak terlewatkan dalam kehidupan manusia di zaman sekarang ini,”jelas Danny ketika ditemui kemarin. (11/9).
Dia mengungkapkan, langkah-langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga penyalahgunaan internet, seperti sensor filtering konten. Meski demikian cara ini bukan menjadi salah satu jalan bahwa konten negatif tidak bisa diakses. Namun, cara yang efektif adalah diberikan pemahaman agar penggunaan internet harus dengan bijak.
’’Kami berikan pemahaman, harus hati-hati terhadap jari kita. Kroscek informasi itu betul atau tidak. Kalau informasi itu tidak betul jangan disebarluaskan. Ketika informasi itu betul tapi tidak berguna, itu pun tidak ada manfaatnya,” jelas dia.
Sementara anggota Komisi I DPR RI, Yadi Srimulyadi menambahkan, pihaknya akan tersus menyosialisasikan dan menjaga agar penyebaran hoax serta ujaran kebencian jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak semakin merebak.
“Kami berikan pemahaman kepada generasi muda, supaya mereka paham, tidak mudah percaya dan lebih bijak lagi dalam menggunakan medsos,” ujar Yadi.
Salah seorang peserta siswa dari SMAN 17 Bandung, Bilqis Navila Ahmad mengungkapkan, dengan mengikuti kegiatan tersebut ia menjadi lebih paham untuk menggunakan internet lebih bijak dan tidak mudah percaya terhadap informasi hoax.