Sementara itu, pada 9 Agustus 2018 lalu, PT Airin meresmikan dermaga di Kabil, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Sekaligus pelepasan perdana kapal landing craft tank (LCT) compressed natural gas (CNG) milik PT PLN Batam. PT Airin mengoperasikan fasilitas dermaga untuk layanan bongkar muat gas alam terkompresi.
Pelabuhan khusus itu akan digunakan kapal-kapal Landing Craft Tank (LCT) milik PT PLN Batam untuk mengangkut Compressed Natural Gas (CNG) ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Teluk Sasah, Lobam, Kabupaten Bintan.
Pada acara itu dihadiri Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya (Purn) Arie Sudewo, Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) Wahyu Suparyono, manajemen PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
“Dermaga ini untuk efisiensi dukungan logistik khususnya pengangkutan CNG PT PLN sebagai sesama anak perusahaan Persero,” ujar Rudolf.
Rudolf menambahkan, kerja sama antara PLN Batam dan PT Airin dalam membangun pelabuhan khusus untuk mengangkut CNG, merupakan bentuk sinergisitas sesama anak perusahaan persero. Ke depan, lanjut Rudolf, pelabuhan khusus tersebut juga akan dibuka untuk pihak lain.
Di acara itu, PT Airin dan PLN Batam juga melakukan pelepasan perdana kapal LCT milik PT PLN yang mengangkut CNG dari dermaga baru itu ke PLTMG Teluk Sasah, Lobam. “Dalam sehari, bisa tiga kali berangkat nantinya. Mulai hari ini dan selanjutnya, aktivitas penyebarangan CNG sudah bisa dilakukan di dermaga ini,” ujar Rudolf.
Syamsul Bahri, perwakilan dari PLN Batam mengatakan, beroperasinya pelabuhan khusus PT Airin sangat membantu PLN dalam upaya mengefisiensi biaya dan waktu panyaluran logistik khususnya untuk CNG.
“Sebelumnya CNG diangkut melalui dermaga di Jembatan V Barelang. Itu memakan waktu delapan jam untuk sampai ke lokasi PLTGM Teluksasah. Dari sini, waktu tempuh hanya dua atau tiga jam paling lama. Kami sangat mengapresiasi kehadiran dermaga ini,” katanya. (and)