SOREANG – Untuk kali ke tiga Tahun 2018, SMPN 2 Pangalengan Kabupaten Bandung mengikuti lomba adiwiyata tingkat Nasional. Jajaran tim bersama siswa, orang tua dan masyarakat sekitar terus meningkatkan kegiatan yang rutin dilaksanakan bersama khususnya menyangkut dengan lingkungan.
Budiyanto, Kepala SMPN 2 Pangalengan mengatakan, kegiatan yang menyangkut dengan lingkungan selalu dilakukan semua siswa, guru dan masyarakat sekitar sekolah. ”Bukan karena mengikuti lomba Adiwiyata, tapi sudah menjadi kebiasaan bersama semua komponen sekolah dalam menjaga lingkungan,” kata Budiyanto saat di temui diruang kerjanya di Pangalengan, kemarin (8/9).
Menurutnya, SMPN 2 Pangalengan memiliki luas lahan 10.500 meter, 30 ruang kelas dengan jumlah peserta didik 1.300 siswa, 56 tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan mengikuti lomba Adiwiyata tingkat Nasional tersebut, bertujuan untuk memberikan motivasi kepada semua siswa dan juga merupakan implementasi program sekolah yang berbasis lingkungan.
”Ini pembuktian dari program SMPN 2 Pangalengan dalam sekolah berbudaya dan berbasis lingkungan. Ya, kami sangat siap mengikuti lomba adiwiyata tingkat Nasional,” akunya
Menurutnya, program sekolah berbasis lingkungan sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan semua komponen sekolah dan masyarakat sekitar. Di antaranya, Jumat bersih, salat duha bersama dan kegiatan yang berbudaya kepedulian terhadap lingkungan.
”Setiap ruang kelas memiliki tim untuk memilah dan mengangkut sampah yang rutin dilakukan setiap hari. Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), menjadi unggulan para siswa SMPN 2 Pangalengan,” tuturnya
Senada dikatakan Suherman, koordinator tim Adiwiyata SMPN 2 Pangalengan menurutnya, sejak tahun 2015 lalu pihaknya sudah mengikuti lomba Adiwiyata tingkat kabupaten dan provinsi Jabar.
”Walau masih terbatas sarana, kami siap mengikuti lomba adiwiyata tingkat Nasional yang ketiga kalinya. Tim selalu mensosialisasikan kepada masyarakat agar kegiatan sekolah selalu mendapat dorongan dari semua komponen,” akunya.
Setelah beberapa kali mengikuti lomba adiwiyata, pihaknya berharap ke tim adiwiyata provinsi dan Nasional untuk memberitahukan akan kekurangan setiap sekolah yang mengikuti lomba Adiwiyata pada tahun sebelumnya. Sehingga sebagai peserta akan memperbaiki, saat mengikuti lomba ditahun berikutnya.