BANDUNG– Mantan sekaligus legenda Persib Makan Konate menjadi sosok pembeda dalam kekuatan Arema FC–lawan yang akan dihadapi Persib–di putaran kedua Liga 1 ini. Partai nanti sekaligus menjadi come back-nya salah satu pemain asing pertama itu yang bawa Persib juara 2014 lalu ke tanah Pasundan. Kali ini dengan seragam berbeda setelah Sriwijaya FC.
Konate menjadi pahlawan Arema ketika hampir kandas di kandang mereka dari Persija (pekan ke-19). Gol Konate di menit akhir memaksa skor berkedudukan sama 1-1. Brace ia di pertandingan selanjutnya kontra Borneo FC juga hampir buahkan kemenangan, sayang pasca unggul 2-1 skor disamakan menit akhir oleh Pesut Etam.
Penampilan impresif Konate bisa menjadi ancaman untuk Persib kala bermain di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) 13 Desember nanti. Apalagi ia cukup termotivasi saat disaksikan Bobotoh walau pun berada dipihak berbeda.
Gelandang Persib Dedi Kusnandar cukup memperhatikan kinerja mantan rekan setimnya di kubu Singo Edan. Namun, ia tidak akan terlalu memperhatikan Konate seorang, pasalnya Arema datang sebagai kesatuan tim.
“Kita tahu dia (Konate) pemain bagus, tapi saya enggak lihat Konate saja, semua pemain Arema harus diwaspadai,” imbuh Dedi kepada wartawan Rabu (5/9/2018) siang usai menjajal laga uji coba kontra Tim Porda Kota Bandung.
Dedi waspada Arema dengan segala perubahannya di bawah arahan pelatih Milan Petrovic. Pemain bernomor punggung 11 tersebut merasakan bagaimana motivasi mereka kala bermain away, apalagi Dedi pernah berkostum biru Arema.
“Kita waspadai mereka dengan perubahannya. Beda dengan putaran pertama. Arema tetap tim besar. Saya pernah bermain di sana jadi merasakan juga motivasi mereka saat away,” bebernya.
Motivasi Arema kala datang ke Bandung adalah dengan memenuhi ambisi Aremania, yakni tekuk Persib di Bandung. Dua rival yang dikenal punya gengsi tersendiri dibalik suporternya yang sama-sama punya animo besar. “Motivasi mereka selalu pengen menang di away, apalagi lawan Persib,” ujarnya. (bbs)
