Kawasan Rawan Bencana Diimbau Waspada

SUMEDANG – Menjelang musim hujan, Badan Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan bencana longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kemarau yang cukup panjang telah menyebabkan tanah retak-retak. Situasi itu dapat jadi ancaman bagi warga yang bermukim di daerah rawan bencana longsor saat memasuki musim hujan. Pasalnya jika terjadi hujan dan air cilencangnya mengalir ke dalam celah retakan tanah, maka bisa memicu terjadinya longsor,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Sumedang Ayi Rusmana, kemarin (4/9).

Menurutnya Ayi, selain berada di wilayah permukiman, di Sumedang sedikitnya terdapat 26 titik longsor yang tersebar di sejumlah ruas jalan. Titik tersebut yakni ruas Jalan Ciherang-Simpang 6 titik, Citali-Rancakalong 4 titik, Sumedang-Subang 6 titik, Sumedang-Wado 6 titik, Wado-Cibugel 2 titik dan Darmaraja-Cibugel 2 titik. Selanjutnya di Jalur Sumedang-Bandung, terdapat 6 titik longsor yang berada di kawasan Cadas Pangeran.

“Setiap musim hujan, di jalur tersebut sering terjadi longsor. Untuk itu, begitu memasuki musim hujan masyarakat yang melintas di kawasan tersebut harus berhati-hati. Misalnya saja di Jalan Raya Sumedang-Subang via Cikaramas tepatnya di Blok Paniis Desa Pangadegan Kecamatan Rancakalong. Tebing jalan di jalur tersebut sering longsor. Kondisi itu akibat struktur tanah pada tebing jalan itu labil. Pada musim kemarau struktur tanah di wilayah tersebut retak-retak. Sehingga ketika terjadi musim hujan, air cileuncang yang masuk ke dalam celah retakan tanah berpotensi longsor,” ujarnya.

Ayi menambahkan, lokasi rawan longsor di kawasan Cadas Pangeran memiliki karakteristrik berbeda dengan lokasi lainnya. Longsor yang terjadi di kawasan itu, tidak mengenal musim. “Pada saat kemarau juga, longsor di kawasan Cadas Pangeran kerap terjadi walau skalanya kecil,” paparnya.

Selain itu, fenomena alam yang terjadi di kawasan Cadas Pangeran, selain terjadi secara alami juga dapat disebabkan faktor lain. Misalnya getaran yang ditimbulkan angkutan berat yang melintas di jalur tersebut, dapat mempengaruhi perubahan strutur tanah.

“Kami menduga longsor yang terjadi di Kawasan Cadas Pangeran, selain terjadi secara alami juga bisa akibat karena faktor lainnya. Seperti getaran yang ditimbulkan oleh angkutan berat yang melintas. Lepas dari permasalah tadi, yang terpenting masyarakat harus ekstra waspada dalam menyambut perubahan musim dari kemarau ke penghujan,” ujarnya. (her)

Tinggalkan Balasan