CIMAHI – Meskipun sudah terlihat proyek SD Baros mengalami mangkrak, Kepala Dinas Pendidikan Cimahi Dikdik S Nugrahawan sepertinya tidak mau berterus terang terkait molornya proyek tersebut.
Bahkan, dia membantah pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Ahmad Gunawan yang meyakini ada sesuatu hal yang menjadi ganjalan, sehingga pihak pemerintah belum bisa melanjutkan pembangunan SD Baros Mandiri III.
Dikdik menegaskan, meski tidak dijelaskan secara rinci, dia meyakini tidak ada sesuatu yang membuat pelaksanaan pembangunan SDN Baros Mandiri III ini terhenti selain dari alasan biaya.
“Tidak ada yang lain. Memang ada suatu hal, yaitu kita tidak cukup memiliki anggaran,” ujarnya, di ruang kerjanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, belum lama ini.
Bisa saja Disdik memfokuskan untuk melanjutkan pembangunan namun, kata Dikdik, jika akhirnya pengambilan anggaran akan berdampak pada banyak program tidak dapat dilaksanakan, maka tentu pada akhirnya akan menimbulkan masalah baru.
“Jangan membuat dilema atau jangan membuat suatu kesimpulan di luar normatif. Tidak ada itu (suatu hal) Sejujurnya kami bicara,” katanya.
Dikdik meminta, sebaiknya pihak lain khususnya dewan, tidak membuat pernyataan-pernyataan yang tidak tentu kebenarannya. Sehingga akan membuat kegaduhan di masyarakat.
Ia menegaskan, terjadinya mangkrak pembangunan karena masalah kemampuan anggaran saja. Namun saat ini pihaknya sudah menyampaikan masalah anggaran tersebut kepada Disdik Provinsi Jawa Barat.
“Dan Pemprov akan membantu. Memang sejauh ini belum ada jawaban. Tapi kita masih menunggu jawaban itu,” tegasnya.
Seandainya hingga akhir 2018 belum ada jawaban atau misalkan jawabannya Pemprov tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan SD tersebut, lanjutnya, maka pihak Disdik Cimahi akan kembali mengandalkan anggaran dan kemampuan daerah.
“Kalau dengan anggaran daerah, mungkin kita akan menyelesaikannya secara bertahap,” jelasnya.
Saat disinggung mengapa pada tahun-tahun sebelumnya pihak disdik tidak pernah mengajukan anggaran untuk pembangunan lanjutan, padahal pihak dewan sering mengingatkan. Didik mengaku pihaknya masih memegang komitmen dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bahwa untuk pembangunan sekolah Baros Mandiri III, akan dibiayai melalui batuan provinsi.