JAKARTA – PSSI dan Ketua Umum Edy Rahmayadi memutuskan untuk mempertahankan Luis Milla Aspas sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Edy memastikan itu bukan alasan rapat Exco PSSI memutuskan perpanjangan kontrak selama setahun terhadap pelatih asal Spanyol tersebut.
Memang, dalam penentuan Luis Milla untuk tetap menangani skuat Garuda selama setahun ke depan diputuskan dengan mekanisme yang alot. Bahkan, sampai dilakukan voting dan sempat membuat suara Exco terbelah. Enam orang memutuskan setuju mempertahankan Milla, empat orang tidak, dan tiga lainnya abstain alias tak bersikap.
“Bukan karena itu (desakan netizen, red), saya takut sama Exco. Makanya kami juga kan tadi ambil suara. Enam anggota Exco bilang lanjut, empat tak setuju, sedang tiga abstain,” ungkap Edy.
Dengan tetap bertahannya Luis Milla, ada even terdekat, yakni Piala AFF 2018 yang akan dijalani pada November mendatang. Meski tak memberikan target mutlak, Edy memastikan bahwa Milla punya tugas jangka panjang, yakni untuk bisa mengangkat prestasi Indonesia, terutama di rangking FIFA.
“Tugasnya ini nanti bukan hanya AFF, tapi ada setahun ke depan yang akan terus kami pantau. Timnas sekarang ada harapan yaitu mengubah posisi di ranking FIFA, dari 172 sekarang sudah 164. kami harap bisa terus naik,” tandas pria yang baru saja terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara tersebut.
Namun, otoritas sepak bola nasional itu memastikan bahwa asisten pelatih Milla bukan lagi Bima Sakti.
Edy menegaskan, andai Milla menerima tawaran PSSI, maka Bima Sakti harus rela dipindahtugaskan.
Talenta dan ilmu yang telah diserap Bima, bakal dipercaya untuk menangani Timnas Indonesia U-15. “PSSI ini amanah rakyat dan dibentuk karena rakyat. Jadi kami juga akan membentuk timnas U-15 Indonesia yang nantinya dilatih oleh Bima Sakti,” ungkapnya. (dkk/jpnn)