RIUH para penonton final bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan langsung histeris. Saat itu, Jonatan Christie, andalan tunggal putra Indonesia berhasil memenangkan laga final menghadapi Chou Tien Chen, delegasi Taiwan dalam rubber game, dengan skor akhir 21-18, 20-22, 21-15.
Tak berhenti sampai di situ, teriakan para penonton semakin menjadi saat Jojo-sapaan Jonatan Christie-melepas bajunya sembari melakukan selebrasi kemenangan. Terhitung tiga kali dia melepas baju pertandingan pada Asian Games 2018. Pertama saat dia menang melawan Shi Yuqi, unggulan pertama pada babak 32 besar.
Dua lainnya saat semifinal melawan Kenta Nishimoto (Jeoang) dan di final kemarin. Bahkan saat semifinal Senin lalu (27/8), Jojo sempat melempar jerseynya ke arah penonton. Pebulu tangkis 20 tahun itu mengaku hanya karena spontanitas saja. “Ini Asian Games pertama buat saya, kalau itu (melepas baju, Red) bisa buat orang bahagia, kenapa ngga,” ujarnya.
Menurutnya, kemenangan yang dia raih kemarin memang cukup istimewa. Apalagi dukungan penonton di Istora turut memacu motivasi dan semangat pebulu tangkis muda harapan Indonesia tersebut.
”Penonton Indonesia itu luar biasa, berisik banget, pelatih ngomong apa kadang juga gak dengar, bersyukur bisa kasih yang terbaik,” terangnya.
Terpisah, Hendry Saputra, pelatih tunggal putra Indonesia mengaku selebrasi itu merupakan hal yang wajar. Apalagi, di masa lalu, Lee Yong-dae, pebulu tangkis rupawan asal Korea Selatan ataupun Lin Dan, legenda hidup tunggal putra Tiongkok kerap melakukan selebrasi sembari melepas baju.
Hendry menyebutkan bahwa itu hanya sebagai “Sejauh ini oke saja, gak ada yang berlebihan. Tetapi, kalau main di luar negeri, sepertinya harus dihindari,” katanya.
Di sisi lain, salah seorang penonton wanita asal Jakarta, Nur Fadhilah menyatakan senang berlipat saat Jojo menang dan melakukan selebrasi. ”Malah jadi deg-degan, kemarin cuma bisa nonton di Televisi sekarang bisa lihat langsung. Badannya bagus itu bukti dia latihan fitnes terus kali ya,” ujarnya. (nap/rie)