BANDUNG – Sebanyak 120 peserta pelatihan Kompetensi Sosial dan Kepribadian (KSK) Bandung Masagi yang terdiri dari para guru menyambutnya antusias.
Pesertanya terdiri dari kepala sekolah, pembina siswa dari masing- masing SMPN, 13 Pengawas SMPN dan Tim Bandung Masagi. Acara tersebut dilaksanakan dari tanggal 21 hingga 31 Agustus 2018.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana telah membuka pada hari Senin (27/28) di Hotel Garden Permata, Jl Lemahneundeut No. 7 Bandung.
Dia mengungkapkan bahwa pendidikan karakter tidak bisa dilakukan secara instan tetapi harus dibiasakan dengan praktik- praktik yang dicontohkan oleh pendidik dalam aktivitas kesehariannya.
“Kepala Sekolah juga harus bisa menggali potensi sesuai dengan tuntutan abad 21 bagaimana kita bisa berkomunikasi secara santun dan berkolaborasi agar permasalahan cepat terselesaikan dengan baik” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Supriyoto M. Pd kepala sekolah SMPN 6 Kota Bandung mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh disdik kota Bandung. Menurutnya pelatihan kali ini sangat mengasikan lebih mudah dipahami. Apalagi ini persoalan karakter yang tidak mudah untuk di implementasikan.
“Biasanyakan setiap pelatihan- pelatihan harus ada tugas, selalu menitik beratkan pada kemampuan kognitif. Pelatihanini tidak tapi lebih mengutamakan simulasi- simulasi. Lebih mudah dipahami” tutur Edi.
Dia menambahkan bahwa dalam pelatihan ini, guru dititik beratkan menjadi role model karakter disekolahnya. Sementara ini dari role model yang dijelaskan sebagian sudah di implementasikan di sekolah- sekolah.
Sementara pengawas SMPN kota Bandung, Reni Haereni M.Pd senada dengan Kadisdik kota Bandung mengatakan bahwa pembiasaan karakter tidak instan. Namun pihak nya akan melakukan pengawasan kepada seluruh SMP di wilayah kerj Kota Bandung untuk memastikan aplikasi di setiap sekolahnya.
Ia menuturkan bahwasanya setelah usai acara akan dibuat rencana tindak lanjut (RTL) yang sesuai kesepakatan forum untuk dilaksanakan di sekolahnya masing- masing.
“untuk evaluasi ada tahap berikutnya. Dari kegiatan ini apakah terimplementasi dengan baik atau tidak. Pasti kita laksanakan evaluasi keterlaksanaan Bandung Masagi ini ke setiap sekolah” Pungkasnya. (mg3/yan)