BANDUNG — Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung 2018 Desa Tribaktimulya khususnya bidang keagamaan melakukan inovasi dalam pengajaran masyarakat desa untuk menghafal Alquran.
Salah satu peserta KKN Meri Astuti mengatakan, untuk menghafal Alquran sebetulnya sangat mudah dan menyenangkan asalkan tahu caranya.
Meri berserta peserta KKN lainnya mencoba menerapkan metode gerakan tangan dalam menghafal Alquran. Metode ini biasa digunakan untuk anak-anak yang bertujuan mempermudah anak-anak dalam menghafal surat-surat dalam Alquran.
Dia memaparkan, metode ini dirintis oleh Rumah Quran Indonesia (RQI ) sebagai metode unggulan yang disarankan untuk anak dalam menghafal alquran. Sebab, setiap gerakan yang dibuat disesuaikan dengan arti lafazh.
Dalam pelaksanannya, dalam mengajarkan metode ini peserta KKN bidang keagamaan berusaha mencari anak-anak yang sering berkumpul di masjid desa.
Mereka kami ajak dan Alhamdulillah anak-anak sangat senang dalam metode menghafal ini dan dapat dilihat dari semangat mereka ketika mengaji dan menghafal,”ucap Meri ketika ditemui kemarin. (27/8)
Meri memaparkan, pada bidang keagamaan pihaknya berusaha mecari permasalahan yang ada di desa tersebut. Sehingga, setelah berdiskusi bersama warga ternyata di desa Tribaktimulya masih sangat kurang tenaga pendidik dibidang keagamaan untuk mengajarkan ngaji.
Melihat kondisi ini pihaknya berusaha untuk membuat program dengan pengaktifan pengajian setalah maghrib di masjid dengan mengajarkan anak menghafal Aquran.
Menurutnya, metode gerakan ini menggunakan cara yang di sesuaikan dengan arti dalam alquran agar anak anak dapat memahami arti dari ayat tdengan mudah. Bahkan, di setiap ayatnya terdapat 3 metode gerakan.
Ini sengaja dilakukan agar anak tidak pusing menghafal gerakan-gerakannya,”kata dia.
Meri menambahkan, dari hasil metode ini setelah beberapa hari ana-anak peserta penghafal ternyata langsung bisa membaca alquran diluar kepala. Bahkan mereka terlihat antusias dan menikmati setiap gerakam yang di ajarkan.
Sementara itu, Kepala sekolah DTA Al-Kitab Baroqah Aisyah mengaku, sangat mendukung metode menghafal alquran dengan menggunakan gerakan tersebut. Bahkan, belum ada metode dan program seperti ini di DTA Al-Kitab Baroqah.