BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung akan berusaha untuk meningkatkan pendidik untuk lebih fokus kepada kompetensi sosial dan kepribadian. Sebab, kompetensi ini sangat penting diberikan kepada peserta didik agar tumbuh menjadi pribadi berkarakter.
Kepala Disdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, untuk meletakan dasar karakter kepada peserta didik di tingkat SD dan SMP, maka kepala sekolah dan guru-guru harus lebih dahulu memberikan keteladanan. Sehingga, dengan pelatihan KSK kepada guru-guru harus menjadi cerminan positif bagi peserta didik.
“Sekarang kita fokus kepada peningkatan KSK, sehingga kepala sekolah dan para guru menjadi pribadi teladan yang bisa menumbuhkan karakter-karakter positif, menjadi pemicu penguatan pendidikan karakter,” kata Elih ketika ditemui pada kegiatan pelatihan Kompetensi Sosial dan Kepribadian (KSK)
kemarin (27/8)
Dia menuturkan, pelatihan KSK dinilai penting sebab, pendidikan karakter bukanlah pengetahuan bisa diajarkan kepada peserta didik. Namun, pendidikan karakter bisa diterapkan siswa jika kepada sekolah dan guru-guru mampu memberikan contoh positif.
Selain itu, pada pelaksanaannya kepala sekolah dan guru harus menyontohkan dan mempraktekkan bagaimana berlaku jujur, sopan toleransi, serta bekerja sama dengan orang lain kepada peserta didik. Untuk itu, kepala sekolah sebagai kunci pendidikan di sekolah harus mendorong guru-guru mempraktekkan karakter tersebut.
“Kita bekali kepala sekolahnya agar bagaimana memiliki kompetensi sosial dan kepribadian yang bisa menjadi contoh-contoh bagi sekolah dan mendorong lingkungan sekolah menjadi tumbuhnya karakter baik pada anak-anak,” kata dia.
Untuk metode pelatihan yang diberikan, pihaknya mengajak seluruh kepala sekolah dan guru-guru melakukan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai dan karakter dengan cara membangun kebersamaan dan komunikasi.
“Jadi bukan atas bawah, bukan memberikan perintah atau menunjuk tapi saling berdialog dan saling memberi contoh,” kata dia.
Seorang Kepala sekolah lanjut dia, harus bisa bersikap dinamis dan tidak hanya memberikan perintah. Terlebih, kepala sekolah harus berada di depan untuk memberikan contoh kepada guru-guru.
Kepala sekolah juga harus berada di belakang memberikan dorongan kepada guru agar memiliki inisiatif dan strategi dalam memberikan contoh yang baik. Dengan begitu, proses atau kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berlangsung menyenangkan.