Beberapa langkah kemudian, Imam diturunkan. Lalu, seorang jamaah haji Syria membungkuk dan menyusupkan kepalanya di antara dua kaki Imam. Sebelum sadar apa yang terjadi, Imam sudah berada di pundak pria Syria yang bertubuh tinggi besar tersebut. Dua pria lain memegang tangan Imam agar tidak jatuh.
Saat kejadian itu berlangsung, Siti Maimunah berada di dekat suaminya. Namun, dia tidak tahu harus berbuat apa. ”Saya dirangkul seorang perempuan. Mungkin istri pria Syria itu. Saya diminta berjalan di belakang suami saya yang digendong,” ungkap Siti
Imam digendong pria Syria tersebut hingga mendekati ujung terowongan Mina. Setelah melihat ada petugas haji Indonesia, pria Syria itu menurunkan Imam dari gendongannya. Imam lantas dirawat tim medis. Namun, karena kondisinya tidak apa-apa, Imam bisa langsung menuju tendanya di maktab 37, Mina.
Video saat Imam dipanggul itulah yang kini menjadi viral. Imam mengaku tidak tahu siapa yang merekam dan memfotonya. Yang dia tahu, kejadian tersebut kini jadi pembicaraan.
Bahkan, keluarga besarnya di Mlandangan, Pace, Nganjuk, ikut mengetahuinya. Imam justru merasa resah. Dia khawatir keluarga besarnya menganggap dirinya sakit atau terluka. ”Tolong sampaikan bahwa kondisi saya baik-baik saja. Saya sehat,” ucapnya berkali-kali
Imam dan Siti mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Mereka berterima kasih kepada jamaah haji Syria yang peduli kepada jamaah haji Indonesia. ”Kami anggap mereka malaikat,” ujar Siti.
Izam Karim yang kemarin mendampingi Imam dan Siti menambahkan, sejak peristiwa itu menjadi viral, dirinya menerima banyak pesan WhatsApp. Semua menanyakan kebenaran video Imam digendong jamaah haji Syria. ”Saya jelaskan bahwa Pak Imam baik-baik saja,” katanya.
Menurut Izam, banyak warga Nganjuk yang mengenal Imam sebagai jamaah haji yang didampingi KBIH Zamzam. Sebab, dalam video itu Imam mengenakan seragam khas KBIH Zamzam, yakni celana biru dan kopiah hitam bermotif biru. ”Sudah 18 tahun seragam kami tidak berubah. Jadi, banyak yang hafal,” jelasnya.
Menurut Izam, bukan sekali ini saja Imam menjadi pusat perhatian. Saat keberangkatan ke Tanah Suci, nama Imam juga ramai diperbincangkan. Waktu itu pelepasan calon jamaah haji dihadiri Penjabat Bupati Nganjuk Sudjono. Nah, di tengah acara, tiba-tiba Sudjono memanggil nama Imam Hambali. Imam diminta maju. Sudjono ternyata teman masa kecil Imam. ”Dulu teman main, teman ngaji, teman ngarit juga,” ungkap Imam, lantas tertawa. (*/c9/ttg/ign)