BANDUNG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat jangan mempercayai isu yang menyatakan akan terjadi gempa bumi. Kepala PVMBG, Kasbani menyebutkan, tidak ada satupun pihak yang mampu memprediksi waktu dan tempat bencana alam tersebut terjadi.
Hal itu disampaikan Kasbani menanggapi isu yang beredar perihal akan terjadinya gempa bumi besar di Jawa Barat. Dia memastikan hingga saat ini, belum ada satu alat pun yang diciptakan untuk memprediksi kapan terjadi gempa bumi.
”Berbeda dengan peralatan lain yang sudah bisa memprediksi terjadi sesuatu, misalnya cuaca. Gempa bumi tidak bisa diprediksi kejadiannya kapan, besarnya berapa dan letaknya di mana,” kata Kasbani kepada Jabar Ekspres di Bandung, kemarin (20/8).
Dikatakan dia, sejauh ini kemampuan manusia hanya sebatas mengetahui rawan atau tidaknya suatu wilayah terjadi gempa. Namun, Kasbani mengakui Indonesia secara geografis terletak pada tektonik aktif dan rentan terjadi gempa.
”Kalau ada yang menyampaikan bahwa pada tanggal sekian dan tanggal sekian akan terjadi gempa bumi besar di daerah tertentu, itu adalah bohong atau hoax,” kata dia.
Menurutnya, saat ini PVMBG bersama Badan Geologi berupaya untuk memetakan kawasan mana saja yang dinilai rawan gempa. Sebab, pihaknya ingin menumbuhkan kewaspadaan yang harus dimiliki semua pihak supaya tidak terdampak bahaya gempa
”Edukasi atau pengetahuan soal gempa bumi pun perlu dimiliki. Tujuannya agar ketika gempa terjadi, jumlah korban jiwa bisa diminimalisir,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada pemerintah daerah untuk menumbuhkan kepedulian terhadap wilayah masing-masing. Menurutnya, bangunan-bangunan yang berada di ritik rawan gempa harus memiliki konstruksi sesuai kaidah bangunan tahan gempa.
“Secara khusus, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga harus diperhatikan. Bahkan, jika perlu dilakukan revisi agar jumlah korban bisa diminimalkan jika suatu saat terjadi gempa,” kata dia. (mg1/ign)