SOREANG – Puluhan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Bandung menggalakan gerakan 1000 Kempis bersama ribuan siswa SMAN 1 Ciparay.
Gerakan 1000 kempis merupakan membawa botol air minum dari rumah yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, dan mendorong sukseskan Program Citarum Harum.
Pada kesempatan tersebut para siswa berkumpul di lapangan untuk melakukan deklarasi dengan bertekad untuk tidak membuang sampah ke Sungai Citarum dan mengurangi sampah plastik.
Koordinator Aksi KKN UPI Yazid Ahmad mengatakan, gerakan tersebut diselenggarakan setelah sebelumnya pihaknya mnelakukan obesevasi dengan menyusuri anak Sungai Citarum.
Dengan alasan itu, pihaknya mencoba membuat gerakan yang dapat menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik ke sungai.
“Harapan dari kegiatan ini dapat mendukung program pemerintah Citarum Harum bersama para siswa dan mahaswa serta masyarakat,” kata Yazid kepada wartawan kemarin, (20/8)
Menurutnya, persoalan sampah kerap dianggap sepele oleh sebagian besar masyarakat. Padahal, dari sampah sebetulnya masih memiliki nilai ekonomis bila diolah dengan baik.
Dia memaparkan, untuk mengurangi sampah plastik harus timbul kesadaran dari masyarakat agar mau menolak menggunkan kantong plastik dan menggantinya dengan Godybag.
’’Masyarakat bila ke pasar atau berbelanja bisa gunakan godybag, ke sekolah atau kuliah minimalnya bawa kempis, kita coba ajak masyarakat agar mau mengurangi sampah plastik sedikit demi sedikit,” jelasnya
Dia menambahkan, gerakan ini diharapkan menjadi inspirasi sekolah lain untuk membuat gerakan serupa. Sehingga, siswa-siswapun mau ikut peduli dengan sungai Citarum.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Ciparay Imas Mulyati mengatakan, kegiatan tersebut sangat poaitif dan dapat memberikan pengetahuan akan bahaya sampah kepada para siswa.
“Kegiatan ini diikuti oleh 1.240 Siswa. Ini dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan, dengan cara memerangi sampah plastik terutama. Gerakan ini sangat menginspirasi, kami akan teruskan gerakan ini,” katanya.
Usai gerakan tersebut, pihaknya juga akan menggulirkan gerakan lainnya ‘Masakan Mami Club’ atau membawa makanan dari rumah masing-masing.
“Mereka bawa masakan dari rumah dengan tempatnya juga. tomatiskan sampah-sampah tidak diproduksi dengan cara itu,” tuturnya. (rus/yan)