SOREANG – Akibat musim kemarau debit air DAM Pulo Situ Cileunca Pangalengan, Kabupaten Bandung mengalami menyusut hingga 2,5 meter. Penyusutan air tersebut terjadi sejak satu bulan lalu akibat tidak ada hujan.
“Volume air turun terus setiap hari. Sudah sebulan ini sejak musim kemarau terjadi,” kata Dede Entang (48) penjaga pintu air DAM Pulo Situ Cileunca, kepada wartawan di lokasi, kemarin (19/8).
Menurutnya tinggi muka air di Dam Pulo Situ Cileunca berada di level 1.416 padahal normalnya berada di level 1.418. Hal tersebut menurutnya masih terbilang normal karena berdasarkan pengalaman tahun lalu, Situ Cileunca mengalami penyusutan hingga mengering.
“Ini terbilang masih normal, pengalaman tahun lalu sampai kering. Penurunan debit air hingga 6 meter. Kalau enggak ada hujan terus menerus (kemarau panjang) biasanya sampai kering,” katanya.
Akibatnya aliran air di dua pintu air Situ Cileunca dikurangi pengeluaranya. Dari biasanya 6 meter kubik per detik dengan masing-masing pintu 3 meter kubik per detik, menjadi 2 meter kubik per detik.
“Kalau normal seperti biasa, airnya pasti cepat habis. Biasanya masing-masing air 3 (meter) kibik per pintu, kalau sekarang cuma 2 (meter) kibik satu pintu, karena pintu yang satu tidak difungsikan,” katanya.
Kawasan Situ Cileunca memiliki luas area 11 ribu hektar. Sementara daya tampung Situ Cileunca sendiri hingga 11,5 juta kubik air.
“Walau kapasitas situ nyampai 11,5 juta kubik, tapi kalau kemarau terus bisa kering. Sehingga kami mengatur pengaluran debit air perharinya, dilihat dari kondisi situ,” pungkasnya (rus/yan)