BANDUNG – Momen liburan hari kemerdekaan rupanya tidak hanya menjadi ajang untuk bisa berkumpul bersama keluarga saja. Sebab, bagi alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Bandung khususnya angkatan 1993, momen tersebut dimanfaatkan untuk merajut kembali kenangan semasa sekolah.
Setelah 25 tahun lulus dari sekolah, akhirnya mereka bisa kembali berkumpul bersama dan bertukar cerita untuk saling melepas kangen dalam kegiatan reuni perak bertajuk ‘ngumpul babarengan’ yang digelar di Zie Kafe, Jalan Van Deventer, Kota Bandung, kemarin (19/08).
Kegiatan tersebut, diawali napak tilas SMAN 7 Bandung dengan berkunjung ke sekolah yang menjadi tempat mereka dahulu menimba ilmu. Kemudian, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lain, di antaranya fun games, makan bersama dan ditutup dengan musik hiburan.
Ketua Panitia Reuni Angkatan 1993 SMAN 7 Bandung, Mulyanto mengatakan, selain untuk saling melepas kangen para alumni, khususnya angkatan 93. Reuni tersebut merupakan upaya untuk menghubungkan kembali database yang sempat hilang.
“Kita mau bilang bahwa angkatan 93 itu masih ada dan tidak cukup hanya berjejaring sosial tapi harus bertatap muka,” kata Mulyanto disela acara.
Dikatakan dia, reuni yang dilakukan pihaknya adalah kali kedua setelah sebelumnya pernah dilaksanakan pada tahun 2009. Namun, untuk kegiatan kali ini dinilai lebih berkesan karena telah menginjak usia 25 tahun setelah mereka lulus dari sekolah.
“Karena ini momen 25 tahun, maka kita rayakan sebagai reuni perak dan ke depannya pasti jadi agenda rutin,” kata dia.
Sementara itu, Boni Yulia salah seorang panitia lainnya mengungkapkan, selain menjadi ajang kumpul bersama antara para alumni dan saling melepas kangen. Reuni tersebut dimanfaatkan untuk menggalang donasi bagi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ini sumbangan dan kepedulian kita angkatan 93 SMAN 7 Bandung untuk gempa di Lombok. Nanti akan disumbangkan ke Lombok,” kata dia.
Menutup rangkaian kegiatan, penampilan apik pun disuguhkan band Gypsy Can yang berhasil menghibur sebanyak 150 orang alumni SMAN 7 Bandung yang hadir. Berbagai lagu-lagu yang dimainkan terbukti mampu membuat alumni turut menari dan bernyanyi bersama. (mg1)
