BANDUNG – Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat (BNNP Jabar) menyebutkan tingkat prevalensi atau penyalahgunaan narkoba Jawa Barat berada di peringkat 10 nasional. Jumlah penduduk yang terbilang banyak dinilai menjadi penyebab tingginya penggunaan barang haram tersebut di Jawa Barat.
Kepala Seksi Pencegahan BNNP Jawa Barat, Johanes Eko Ariyanto mengungkapkan, sampai saat ini Jawa Barat merupakan provinsi yang menjadi pusat atau hilir peredaran narkoba. Beberapa daerah seperti Bandung, Sukabumi dan Cianjur adalah wilayah yang rawan penyalahgunaan narkoba.
”Terakhir penangkapan satu ton itu di Cianjur dan kemarin terbaru penangkapan 1,5 ton dengan tujuannya Bogor. Ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama kenapa muaranya ke Jawa Barat,” kata Johanes di Bandung, kemarin (15/8).
Sebagai upaya antisipasi meningkatnya jumlah penggunaan narkoba, BNNP Jabar mengajak seluruh sahabat BNN untuk mendeklarasikan Jawa Barat sehat tanpa narkoba. Sahabat BNN yang terdiri dari berbagai komunitas tersebut diajak untuk menyosialisasikan budaya hidup sehat kepada masyarakat.
”Kita melibatkan semua komunitas, hampir 45 komunitas dari 80 komunitas yang memang sudah bekerja sama dengan kita, baik dari motor, mobil, seni dan sebagainya,” kata dia.
Dikatakan dia, pihaknya sengaja menggandeng komunitas karena memiliki latar belakang yang beragam. Mulai dari pelajar, orang tua maupun pekerja hampir memiliki komunitas dan jumlah anggota yang banyak. Dengan jumlah anggota yang banyak, tentunya bisa menginformasikan hidup sehat tanpa narkoba di wilayah masing-masing.
”Tahun depan kita akan lebih dekat lagi kepada lingkungan keluarga, pekerja untuk mengubah pola pikir tentang bahaya narkoba,” kata dia.
Dengan adanya sosialisasi tersebut, pihaknya mengharapkan semua komunitas mempunyai aturan internal terkait sanksi-sanksi terhadap anggota yang terlibat narkoba. Dengan sanksi tersebut, pihaknya menginginkan agar semua sahabat BNN bersih dari narkoba.
Namun begitu, pihaknya tidak menampik jika selama ini belum melakukan tes urin terhadap sahabat BNN dari berbagai komunitas tersebut. Johanes menyebut, BNNP Jabar masih memilih untuk melakukan pendekatan-pendekatan agar sahabat BNN paham tentang bahaya narkoba.
”Belum kami lakukan, tentu tidak menutup kemungkinan lain waktu akan kita lakukan tapi kita pendekatan dengan humanis dulu,” kata dia. (mg1/ign)