CIANJUR – Tingkat kunjungan wisatawan ke Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, terus mengalami penurunan. Perbaikan serta pengembangan sarana dan prasarana serta dibukanya destinasi baru di wilayah tersebut, menjadi penyebab.
Koordinator juru pelihara Gunung Padang, Nanang Sukmana, mengatakan, saat ini angka kunjungan ke situs tertua di dunia itu, berkurang sejak diperbaikinya infrastruktur jalan. Pasalnya proyek perbaikan dan pelebaran jalan dengan cara betonisasi belum rampung disejumlah titik, sehingga menyulitkan wisatawan untuk sampai ke situs sesuai jadwal karena diberlakukan sistem satu arah.
“Sejak jalan diperbaiki dan cuaca ekstrem beberapa waktu lalu, mengurangi jumlah pengunjung yang datang setiap harinya. Paling banyak hari biasa 70 orang dan akhir pekan hanya 200 orang,” kata Nanang kepada wartawan, kemarin (14/8).
Sebelumnya tutur dia, angka kunjungan wisatawan domestik dalam setiap akhir pecan bisa mencapai 2000 orang. Sementara untuk kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara bisa mencapai 100 orang.
Untuk meningkatkan angka kunjungan tambah dia, tidak hanya perbaikan infrastruktur yang harus dilakukan, namun perlu dibangun zona penunjang wisata lainnya, karena Campaka memiliki banyak wisata air terjun yang layak di kembangkan.
“Kalau hanya mengeksplore Gunung Padang akan rentan terjadi kerusakan atau pergeseran karena ribuan pengunjung akan tertuju hanya ke satu titik kunjungan.
Untuk antisipasi harus dibangun zona penunjang wisata lainnya,” ujar Nanang.
Dia menyebutkan beberapa zona pendukung seperti Curug Cikondang, Stasiun Lampegan, Kebun teh dan beberapa destinasi wisata baru yang satu jalur dengan lokasi Gunung Padang juga harus turut dikembangkan.
“Saat ini, untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung di zona inti, kami terpaksa melakukan penyekatan agar tidak seluruh pengunjung pada akhir pekan menumpuk di bagian atas situs, karena akan membahayakan,” katanya.
Hal tersebut tambah dia, untuk mengantisipasi kerusakan dibagian zona utama karena tidak terpantaunya pengunjung yang membludak dengan tidak seimbangnya dengan jumlah petugas dan juru pelihara, jadi beberapa zona terpaksa harus dilakukan penyekatan sebagai upaya untuk melakukan antisipasi demi keamanan situs.(bay/yhi)