BANDUNG – Datangnya musim kemarau dapat dipastikan kekeringan dan kekurangan air bersih sudah menjadi masalah yang harus dihadapi sebagian masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah perkotaan.
Menanggapi hal ini Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, musim kemarau membuat sumber air baku PDAM di situ Cipanunjang mengalami menurun.
Menurutnya, tinggi muka air di Situ Cipanunjang saat ini telah turun lebih dari 8 meter dari kondisi normal, dan setiap harinya berkurang sekitar 10 centimeter.
“Makanya, Saya memprediksi Bandung akan darurat air bersih, jika kondisi kemarau ini berlangsung l lama,” jelas Sonny kepada wartawan kemarin. (9/8).
Dia mengatakan, kemungkinan jika dalam dua bulan ke depan wilayah Bandung tidak turun hujan, kata Sonny maka PDAM akan kehilangan kapasitas produksi sampai dengan 1800 lpd atau 60 persen dari kapasitas normal. Sehingga, kondisi ini berdampak pada pasokan kepada pelanggan.
“Tentunya akan sangat berdampak terhadap pelayanan PDAM Tirtawening Kota Bandung,” katanya.
Untuk menyiasati hal tersebut, Sonny mengungkapkan, bahwa pihaknya akan mengerahkan 17 unit tangki air untuk menyalurkan air kepada masyarakat yang membutuhkan.
Satu tangki air memiliki kapasitas 5 ribu liter dan dalam satu hari, pihaknya mendistribusikan air bersih ke 30 titik rawan air di Kota Bandung.
“Kalau dirata-ratakan dalam sehari kami mendistribusikan sekitar 80-90 tangki air,” ungkapnya.
Sonny pun mengimbau kepada warga Kota Bandung dan khususnya pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk memanfaatkan air secara efisien, serta menggunakan air seperlunya.
’’ Harus bisa menghemat air dan mengiritnya, gunakan sesuai dengan kebutuhan saja,”pungkas Sonny. (bbs/yan)