Jalur Alternatif Dianggarkan Rp 100 M

NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat berencana akan membuka tiga akses jalur alternatif dari arah Kecamatan Cikalongwetan menuju Cipada yang berakhir di Kecamatan Cisarua. Kebutuhan anggaran ditaksir mencapai Rp 100 miliar yang ditargetkan akan selesai pada 2019 mendatang. Demikian diungkapkan  Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung Barat, Agustina Piryanti di Ngamprah, kemarin.

Menurut dia, pemerintah daerah tengah mengajukan surat untuk pembukaan ketiga akses jalan tersebut ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebab, anggaran Rp 100 miliar untuk proyek pembukaan akses jalan itu dinilai cukup besar. “Sekarang surat pengajuan sudah siap dan akan segera kita berikan ke provinsi dalam waktu dekat ini, karena anggaran sebesar itu harus ada bantuan dari provinsi,” ujarnya.

Agustina menambahkan, saat ini pemerintah daerah juga akan menyipakan Detail Engineering Design (DED) untuk pekerjaan kontruksi proyek jalan tersebut. 
“Tahap awal, rencananya kita akan fokus kerjakan DED. Untuk DED ini, kita akan koordinasi dengan dinas PUPR. Saya, berharap untuk kebutuhaan anggarannya itu bisa segera ada,” ungkapnya.

Menurut Agustina, bahwa pembukaan jalur alternatif tersebut merupakan prioritas pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor pertumbuhan ekonomi dan pembangunan-pembangunan di KBB. Termasuk, rencana pembukaan akses jalan tersebut akan masuk dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) lima tahun ke depan yang akan dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan. “Memang salah satu visi dan misi bupati terpilih ingin membuka jalur alternatif ini. Sehingga, rencana pembukaan akses jalan ini, juga wajib masuk dalam RPJMD,” paparnya.

Menurut dia, proyek akses jalan ini akan membuka peluang besar dalam memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Hal ini seiring dengan dibangunnya mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang lokasinya di Cikalongwetan. “Nanti dari Cikalongweatn tempat berhentinya kereta cepat, bisa diteruskan perjalanan melalui jalur akses ke Cisarua untuk berlibur ke lokasi wisata begitu juga sebaliknya,” ungkapnya.

Seperti diketahui, di kawasan Cikalongwetan rencananya akan ada pengembangan kawasan wisata dalam skala Internasional, adalah rencana pembangunan Kampung Asia Afrika (Asian African Village). Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat juga mendorong agar jalur alternatif tersebut bisa segera direaliasikan.  Dengan dibukanya akses jalur alternatif tersebut itu diharapkan memudahkan wisatawan saat berkunjung ke objek wisata yang ada di Bandung Barat. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan