DAYEUHKOLOT – Satgas Citarum Harum Sektor 7 yang berada dibawah Komando Kolonel Kav Purwadi beserta Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar kegiatan Festival Sungai Citarum, di Kampung Bojong Asih Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Minggu (05/08).
Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebagai bekal untuk mahasiswa nanti di masyarakat, diharapkan mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN dapat gunakan saat ini untuk belajar dan selama lima minggu ini apa yang dilakukan serta dipelajari nantinya dapat digunakan di kehidupan masa depan. Pihaknya sangat berterima kasih untuk para peserta KKN untuk apa yang sudah Diprakarsai, dan mudah-mudahan dapat bermanfaat dikehidupan mendatang.
“Kami juga telah menghimbau kepada masyarakat, apa yang sudah di sosialisakan oleh satgas dan para mahasiswa peserta KKN, dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, jangan membuang sampah sembarangan, sera diharapkan warga khususnya yang tinggal sekitar bantaran harus bisa merawat dan menjaga agar apa yang selama ini sudah dilakukan bisa bermanfaat,” kata Purwadi.
Menurut pantauan, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon keras berbagai jenis di bantaran sungai Citarum oleh Dansektor, Kepala Desa, Kasi Trantib dan para ketua Rw dan RT se-Desa Dayeuhkolot.
Sementara itu, Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengungkapkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada para mahasiswa UGM peserta KKN tematik Citarum Harum, yang dalam lima minggu lebih, sudah berkarya di Desa Dayeuhkolot. “Semoga upaya yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi warga yang berada dan tinggal diwilayah Desa ini, serta untuk para mahasiswa diharapakan segala sesuatu yang selama ini dilakukannya dapat diterapkan dikemudian hari,” ungkapnya.
Menurutnya, sekitar Tahun 70 sampai 80 an Citarum masih terlihat jernih, tetapi beberapa waktu terakhir ini keadannya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, lanjut Yayan, dengan hadirnya TNI, dan gerakan yang telah dilakukan bersama komponen masyarakat lainnya, Sungai Citarum sudah nampak bersih dari sampah, walau memang masih belum maksimal.
“Dengan penegakan perda No 5 tahun 2015 tentang trantibun tranmas dan linmas, serta gerakan Sabeling ( Sabilulungan Bebersih Lingkungan) penegakan Perda dimasyarakat lebih ditingkatkan lagi, dan saat ini sudah terasa hasilnya diharapakan bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya. (yul/yan)