CIMAHI – Kegiatan Kolosal yang memadukan antara seni budaya dan kuliner khas Indonesia yang dilakukan, Yayasan Asih Putera, berhasil Pecahkan Rekor.
Original Rekor Indonesia (ORI) memberikan penghargaan, pemecahan rekor setelah Yayasan Asih Putera yang melibatkan sejumlah siswa-siswinya, membuat sebuah kolaborasi berbagai kesenian budaya seperti seni lukis, seni barong, kuliner, tari marching band, dan sisingaan dalam waktu 10 menit 33 detik.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Agung Elvianto selaku Presiden ORI kepada Ketua Yayasan Asih Putera Adang Kosasih dan disaksikan oleh Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priana, di Kampung Kabuyut Cipageran, Jalan Kolonel Masturi Km 3, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Sabtu (4/8).
Agung mengatakan, yang menarik dalam acara ini adalah ekstrakulikuler dari sekolah dapat mendatangkan Chef-chef nasional untuk ikut berkolaborasi.
“Bisa kita lihat tadi kolaborasi yang sangat unik. Dan sekarang telah terjadi sejarah baru di Indonesia. Khususnya di Kota Cimahi yaitu kolaborasi antara kuliner dan seni budaya,” kata Agung saat ditemui usai menyerahkan piagam penghargaan.
Menurut Agung, sangat luar biasa ketika sebuah sekolah mengangkat seni budaya secara langsung. Terlebih seni budaya tersebut dipertunjukan saat penerimaan siswa baru. “Untuk rekor yang dibuat tadi akan tercatat di Original Record Indonesia (ORI) pembuatan selama bersamaan dengan keunikan dalam waktu singkat mereka harus berkolaborasi dan bersinergi untuk menghasilkan sesuatu yang unik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Asih Putera H. Adang Kosasih Ahmad mengungkapkan, pemecahan rekor dengan waktu 10 menit 33 detik tersebut filosinya adalah, Yayasan Asih Putra telah menerima siswa baru sebanyak 33 kali. Untuk itu sebagai rasa penghormatan kepada masyarakat yang telah mempercayai anaknya bersekolah ditempat ini maka kami adakan acara ini.
“Alhamdulillah pada tahun ini kami menerima siswa baru sebanyak 405 orang dari mulai day care sampai Madrasah Aliyah,” ungkapnya.
Adang mengaku, jika di sekolah yang dibinanya siswa siswi tidak hanya belajar ilmu pendidikan saja tapi juga seni dan budaya dan juga olahraga. “Dari apa yang diajarkan kami selalu mendorong untuk menghasilkan prestasi,” pungkasnya. (ziz).