Lebih Utamakan Pendidikan Moral dan Keteladanan

BANDUNG – Sekolah menjadi rumah kedua bagi para peserta didik yang sedang menimba ilmu sebagai wadah pembelajaran, baik itu dalam hal akademis maupun non akademis. Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Akhir (SMA) Negeri 17 Bandung, dengan lebih mengutamakan pendidikan moral dan keteladanan.

IING IRWANSYAH/JABAR EKSPRES
SENYUM: Kepala Sekolah SMAN 17 Bandung, Iim Imron saat ditemui
oleh Jabar Ekspres diruangannya, beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SMAN 17 Bandung, Iim Imron Rosyadi memiliki gaya kepemimpinan tersendiri dalam memimpin di sekolahnya. Dia menuturkan dalam dunia pendidikan hal yang paling utama dalam proses pembelajaran adalah keteladanan dan penanaman moral kepada peserta didik. Pasalnya posisi penerapan moral dan keteladanan ini sangat penting untuk menunjang karakter para siswa.
”Bagaimanapun juga satu hal yang berbeda dalam proses pendidikan adalah dengan adanya transformasi moral dari guru kepada anak-anak, dan juga melakukan pembiasaan- pembiasaan budaya yang baik. Baik yang bersumber dari tatanan kehidupan maupun keagaman,” tuturnya saat diwawancarai oleh Jabar Ekspres, belum lama ini.

Sebagai pemimpin di sekolahnya, bapak dari tiga anak ini senantiasa menganjurkan kepada guru-guru agar memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa. Menurutnya, guru merupakan perwakilan pemerintah yang terdepan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.

”Jangan sampai terjadi pemubaziran waktu. Misalnya waktu sudah ditentukan dari jam delapan sampai jam sepuluh harus ngajar. Harus ngajar dari teng jam delapan sampai jam sepuluh,” lanjutnya.

Iim juga bercerita bahwa dirinya pernah menjadi Wakasek di SMAN 23 Kota Bandung sebelumnya.

”Saya pernah menjadi Wakasek di SMAN 23 Bandung dari tahun 2002 sampai 2015 silam. Setidaknya ada lumayan banyak pengalaman yang saya dapat dari sana dan saya implementasikan di SMAN 17 saat ini,” kata pria yang memiliki hobi dalam desain grafis ini.

Selain kesibukannya di sekolah, dia dipercaya oleh masyarakat sekitar lingkungannya menjadi seksi rohani. Dalam hidupnya pun dia memiliki prinsip yang luar biasa.

”Saya punya prinsip bagaimana caranya saya bisa membahagiakan orang lain. Itu merupakan kebahagiaan bagi saya jika bisa membahagiakan orang lain,” cetusnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan