”Era 80-90an itu era di mana banyak anak muda antre ke stasion radio, nitip kertas isinya salam ke seseorang. Isinya ILU, INU IMU (I love u, I miss u, I need u, Red) ke si anu,” urai Awong.
Kembali ke performance musisi, /rif, dengan single Radja menggebrak kembali kenangan 90an dengan kejutan di mana Andi muncul dan bernyanyi di kerumunan penonton. ”Masa-masa itu, masa di mana, kami masih ganteng-ganteng. Sekarang ge ganteng, ngan geus umuran,” tuturnya disambut tawa penonton.
Begitu pun ketika momen P Project kembali ke panggung setelah lama vakum dan tidak dalam formasi lengkap. Di momen kemarin, mereka tampil cabaret seperti jalan awal mereka menuju panggung seni Kota Bandung.
Bukti dari lawakan mereka masih kuat pun dibuktikan. Ketika Joe salah memerankan Slash dan membawa gitar yang tak kunjung berhenti bersuara. ”Urang mah aneh, ieu bobodoran 20 taun katukang, aya keneh anu seuri (Saya merasa aneh, ini lawakan 20 tahun lalu, masih juga bisa membuat orang tertawa, Red),” urai Deny. ”Tapi resep, asa ngora deui. (Tapi seru, seperti muda lagi),” tandasnya.
Simpati Forever Young 80’s 90′ Fest berakhir dengan penampilan Glen Fredly, Padi Reborn dan Kla Project. (rie)