JAKARTA – Suhu panas yang terjadi di Arab Saudi mempengaruhi kesehatan jamaah haji. Hingga Selasa (24/7) ada 124 pasien yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah.
Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka, penyakit terbanyak yang diderita pasien rawat jalan adalah insfeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Sedangkan mereka yang dirawat di KKHI kebanyakan karena dehidrasi dan luka bakar di telapak kaki. ”Adapun rinciannya adalah 41 orang dirawat inap, tujuh orang dirujuk ke RS King Fadh. Selebihnya diperbolehkan pulang,” katanya kemarin (25/7). Sedangkan jemaah haji yang meninggal hingga kemarin mencapai lima orang.
ISPA dipengaruhi oleh debu. Sedangkan dehidrasi dan luka bakar ini akibat suhu yang panasnya bisa mencapai 53 derajat. Ketiga penyakit tersebut sebenarnya telah diantisipasi oleh Kemenkes. Setiap tahun, Kementerian Kesehatan menyiapkan paket berbekalan kesehatan untuk jemaah. Paket terdiri dari dua lembar masker kain, satu kotak masker sekali pakai berisi 50 lembar, botol penyemprot air ukuran 500 mililiter, 10 sachet oralit, balsem, lima lembar plester, dan empat lembar tisu basah. Semua barang-barang tersebut diberikan kepada jamaah di masing-masing embarkasi.
Penyakit lainnya yang dijumpai para jamaah haji adalah jantung, hemorroid, diabetes millitus, hipertensi, infeksi bakterial, asma, dan dispepsia syndrome (magh, Red). ”Pasien yang dirawat rata – rata berusia di atas 60 tahun dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki,” tutur Eka.
Selama dirawat di KKHI Madinah, jamaah tidak didampingi keluarga. Agar keluarga bisa khusyuk dalam beribadah haji. Lalu yang menemani pasien adalah para medis sudah ditugaskan. ”Keluarga harus bersabar dan mendoakan kesembuhan yang sedang dirawat,” ungkapnya.
Eka juga menjelaskan bahwa jemaah haji yang dirawat diberikan makan tiga kali sehari. Selain itu ditambah dengan dua kali snack plus buah-buahan sebagai upaya perbaikan gizi. ”Jemaah sama sekali tidak dipungut biaya perawatan,” tutur Eka.
Untuk persiapan obat-obatan, pada musim haji tahun ini Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 70 ton obat-obatan untuk jamaah. Adapun pembagiannya sebanyak 20 persen untuk KKHI di Madinah dan 80 persen untuk KKHI Makkah termasuk Armina.