NGAMPRAH– Tahun ini, Pemkab Bandung Barat akan menuntaskan perbaikan 3.500 unit rumah tak layak huni (rutilahu). Anggaran perbaikan berasal dari APBD kabupaten, provinsi, dan APBN. “Total perbaikan rutilahu itu targetnya mencapai 28 ribu rutilahu. Sisanya 3.500 unit akan diselesaikan tahun ini. Bantuan disalurkan melalui kelompok masyarakat berupa bahan bangunan. Namun, ini sifatnya hanya stimulan, diharapkan ada bantuan juga dari masyarakat sekitar untuk menuntaskan perbaikan rutilahu,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat, Rachmat Adang Syafaat, baru-baru ini.
Dia menyebutkan, besarnya bantuan rutilahu, menurut Rachmat bervariasi. Dari APBD kabupaten, yakni Rp 8 juta, APBD provinsi Rp 5 juta, dan dari APBN Rp 15 juta. Dia menargetkan, perbaikan rutilahu di Bandung Barat tuntas tahun ini. Dia mengungkapkan, perbaikan rutilahu ini merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. Sebab salah satu indikatornya, yaitu kondisi tempat tinggal yang tidak layak. “Memang masih banyak rumah warga yang hanya berlantai tanah dan beratap jerami. Sebisa mungkin, di Bandung Barat, tidak ada lagi warga yang kondisi tempat tinggalnya seperti itu,” katanya.
Perbaikan rutilahu tersebut, lanjut dia, tersebar di berbagai wilayah di Bandung Barat. Namun, kebanyakan berada di wilayah selatan, mulai Cililin, Sindangkerta, Cipongkor, Gununghalu, hingga Rongga. Sementara itu, para relawan kemanusiaan di Kabupaten Bandung Barat juga membantu pemerintah daerah dalam melakukan perbaikan rumah tidak layak huni. Gerakan ini juga melibatkan masyarakat serta aparat ke wilayahan setempat. “Lokasinya tersebar di beberapa daerah, seperti di Ngamprah, Cipatat, Cihampelas, Padalarang, dan daerah lainnya yang butuh bantuan,” kata Mulyadi Humaedi, Sekretaris Pergerakan Relawan Kemanusiaan KBB.
Mulyadi mengungkapkan, besarnya bantuan perbaikan rutilahu rata-rata Rp5 juta per unit. Dana tersebut diperoleh dari iuran anggota serta donatur. Sementara untuk memperbaiki rutilahu, masyarakat setempat termasuk Ketua RT dan RW juga ikut membantu. “Kami saling membantu dengan cara iuran untuk membantu masyarakat yang kurang mampu,” pungkasnya. (drx)