Lebih lanjut Emrus Sihombing mengatakan isu pasangan Capres dan cawapres dari Jawa-Luar Jawa bukanlah satu-satunya faktor kemenangan di Pilpres 2019 nanti. Isu pasangan Jawa dan luar Jawa saat ini sedang dimainkan oleh beberapa Partai Politik pendukung petahana Joko Widodo dalam mencari sosok Cawapres yang tepat. Buat Emrus, faktor ini sangatlah menarik, tetapi peluang menang sangatlah kecil bila dihadapkan dengan pasangan Capres-Cawapres yang memiliki program kerja yang bagus.
”Secara realitas politik, saya pikir itu salah satu faktor yang berpengaruh tapi itu bukan satu-satunya. Jadi jangan berpikir Jawa dan luar Jawa pasti menang, itu belum tentu, itu baru variabel satu kemenangan, karena terus terang saya berpendapat faktor kemenangan Paslon itu tidaklah Jawa dan luar Jawa. Misalkan, SBY-Budiono saya kira memenangkan juga iyakan, saya pikir itu pandangan opini yang memang ada kepentingan politik dibalik itu kan untuk jawa luar jawa,” kata Emrus.
Buat Emrus, isu yang dimainkan oleh beberapa partai politik soal Jawa-luar Jawa tak begitu berpengaruh buat meraup suara dari kantong-kantong tersebut, tetapi program-program unggulan yang bisa meraih simpati dari masyarakat untuk dipilih.
”Saya berpendapat tidaklah jawa-luar jawa, tetapi sejauh mana program-program yang ditawarkan ke bangsa dan negara. Mau itu jawa-luar Jawa atau Jawa saja, atau bahkan Sumatera saja. Yang penting itu adalah program bagus yang ditawarkan ke rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan rakyat,” jelasnya.
Selain itu, rekam jejak para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden juga menjadi catatan utama bagi rakyat, hingga ukuran Jawa-luar Jawa itu tak begitu kuat untuk Pilpres 2019 nanti.
”Yang kedua adalah bahwa harus melihat rekam jejak calon yang sangat bersih, ini yang paling utama. Tapi kalau Jawa-luar Jawa hanya faktor pendukung yang kurang signifikan untuk mengetahui kemenangan Pilpres akan datang,” tutupnya. (RBA/FIN/ign)