NGAMPRAH– Pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat (Jabar) XIV 2020 nanti, Kabupaten Bandung Barat berpeluang menjadi tuan rumah. Kabupaten yang berusia 11 tahun ini harus bersaing ketat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Tasikmalaya untuk menjadi tuan rumah Porda.
“Bandung Barat memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah pada Porda 2020 nanti. Ketiga daerah ini, punya kesempatan yang sama, yang jelas, siapapun yang jadi tuan rumah, harus siap bekerjasama dengan daerah lainnya yang mencalonkan diri,” ujar Ketua Bidang Hukum Advokasi KONI Jabar Tugiman, didampingi Kabid Pengadaan Didik Junaedi, Wakabid Perencanaan Anggaran Didik Junaedi disela-sela kunjungan Tim Penjaringan Tuan Rumah Porda XIV 2020 ke KONI KBB, Selasa (17/7) di Padalarang.
Menurutnya, ada beberapa poin yang menjadi penilaian tim untuk menentukan tuan rumah tersebut. Terutama yang menyangkut sarana dan prasana (sapras), kesiapan kerjasama antara KONI setempat dengan para pengurus cabang olahraga (cabor), serta yang terpenting dukungan penuh dari pemerintah daerah. “Kalau KBB sudah mendapat dukungan dari Pemkab, itu juga yang menjadi bahan pertimbangan juga,” katanya.
Tugiman juga mengatakan, KONI Jabar menerjunkan tiga tim untuk menilai kesiapan para calon tuan rumah tersebut. Hasil penilaian tim akan dibahas oleh KONI Jabar untuk kemudian diputuskan pada 6 Agustus mendatang.
Sementara, Ketua Harian KONI KBB Sumardianto menyatakan, kesiapannya untuk bekerjasama dengan daerah lainnya jika KBB dipercaya sebagai tuan rumah. Jika rata-rata daerah ingin menjadi tuan rumah karena ingin mengincar Juara Umum, tidak demikian halnya dengan KBB. “Kita sih tidak ngotot jadi juara umum. Tapi yang kita harapkan pasca Porda, kita bisa memiliki saprasnya,” tuturnya.
Sebagai bukti keseriusan jadi tuan rumah, KONI KBB telah merancang berbagai kesiapannya. Seluruh cabor jauh-jauh hari, bahkan telah menginvetarisir venue Porda XIV dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada. “Kita juga sudah koordinasi dengan bupati terpilih (Aa Umbara), untuk lahan stadion olahraga. Kebutuhan kita pada awalnya hanya 15 hektar, tapi Pak Bupati (bupati terpilih), malah menantang kita supaya lahannya ditambah jadi 20 hektar,” paparnya.