Berikan Bintek Layanan Wisata untuk Pengemudi

BANDUNG – Ikatan Pengemudi Pariwisata Bandung (IP2B) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka meningkatkan kualitas para pengemudi bus pariwisata dan pelayanan kepariwisitaan di kota Bandung.

Ketua Ikatan Pengemudi Pariwisata Bandung (IP2B) Marsalino mengatakan, pertemuan ini untuk memberikan edukasi kepada para pemudi bus pariwisata yang ada di Kota Bandung. Sebab, selama ini masijh banyak para pengemudi yang belum memahami layanan pariwisata ketika dilapangan.

Menurutnya, seorang pemudi pariwisata itu harus memiliki sikap profesional dan memiliki atitude baik. Sehigga, dalam memberikan pelayanan jasa transportasi dapat m,emberikan kesan baik.

’’ Sekarang ini banyak para pengemudi yang belum paham akan hal ini sehingga tidak sedikit sopir bus pariwisata berpenampilan seadanya,” ucap dia.

Untuk itu, dengan diadakan bintek tersebut diharapkan para pengemudi mendapat pengetahuan mengenai cara bersikap ketika memberikan pelayanan pada jasa transportasi. Sehingga, kualitas pengemudi layanan pariwisata Kota Bandung memiliki citra baik dimata para wisatawan.

Marsalino menyebutkan, saat ini IP2B memiliki anggotaan berjumlah kurang lebih 500 orang. Namun, sampapi sekarang sudah banyak para pengemudi bus pariwisata yang berminat bergabung.
’’ Jumlahnya ada ribuan orang yang menunggu untuk masuk ke IP2B “kata dia.

Sementara itu, salah seorang pengusaha bus pariwisata Reymon Jonathan mengatakan, acara bimtek ini sangat baik bagi para pengemudi bus pariwisata. Sebab, memberikan penjelasan mengenai tata cara memberikan pelayanan pariwisata.

“Saya senang dengan adanya acara ini yang menjadi wadah bagi para pengemudi maupun pemilik layanan pariwisata yang ada di Bandung dan tentunya dapat meningkatkan pariwisata yanga ada di Bandung dengan pelayanan yang baik “ujar Reymon.

Dia mengungkapkan, sebagai penyedia jasa transportasi khusus permasalahan yang harus dibenahi adalah masalah ketidak sesuaian harga tur pariwisata. Sehingga, pemerintah harus turut andi untuk memberikan regulasi.

’’Regulasi mengenai harga minimal layanan tur pariwisata agar dapat menyama ratakan harga layanan pariwisata yang ada di Bandung dan menghindari persaingan tidak sehat,” pungkas Resymon.

Dalam acara tersebut tampil sebagai pemateri adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Perwakilan dari Polda Jabar, dan anggota komisi B DPRD kota Bandung. (job10/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan