BANDUNG – Masih mahalnya harga daging ayam dan telur setelah satu bulan lebaran membuat Pemkot Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdaging) berencana akan segera melakukan operasim pasar kembali.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akn melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk masalah kenaikan telur dan daging ayam sesuai dengan Standar Operasional (SOP)
Dia mengatakan, untuk Sop biasanya akan dilakukan pengecekan langsung kebeberapa tempat penjualan telur dan daging ayam. Sehingga apalagi ada dugaan permainan harga hingga terjadi kelangkaan, maka langkahnya adalah menyelenggarakan operasi pasar murah.
Pria yang disapa Emil ini mengatakan, keberadaan bahan pangan untuk masyarakat sebetulnya masih sangat melimpah dan tersedia. termasuk telur dan daging, namun karena masih tingginya permintaan dan kenaikan pakan ayam yang bersentuhan dengan dolar maka mau tidak mau daging ayam dan telur ikut naik.
Selain itu, untuk standar keamanan di pasar-pasat kota Bandung sebetulnya sudah berjalan dengan baik. Bahkan disetiap pasar sudah ada Inovasi food security berupa minilab. Sehingga, dengan alat itu semua jenis pangan yang masuk bisa terdeteksi apakah aman atau tidak.
“Jadi bisa dilihat langsung ini ada oplosan celeng atau bukan, berasnya pakai pemutih atau tidak. Atau pangan itu mengandung formalin atau tidak,” kata dia.
Semnetara itu berdasarkan pantau Jabar Ekspres disejumlah pasar di Kota Bandung seperti di Pasar Cicadas Bandung Trade Center harga daging ayam mencapai Rp 45 ribu per kg dan telur ayam menjadi Rp 28 ribu per kg.
Harga ini terus mrangkak naik bila dibandingkan satu minggu sebelumnnya yang hanya mencapai Rp 37 ribu untuk daging ayam per kilo dan Rp 25 ribu untuk telur per kilonya. (job/yan)