SOREANG — Direktur Kepatuhan BPR Kerta Raharja, Beni Subarsah mengaku tidak mempersalahkan Kepala Cabang (Kacab) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja memiliki kualifikasi pendidikan SMA.
Direktur Kepatuhan BPR Kerta Raharja, Beni Subarsah mengatakan, merujuk kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebetulnya tidak ada persyaratan bahwa pimpinan cabang berasal dari lulusan SMA.
Jadi persyaratan itu hanya diatur dalam kebijakan internal BPR saja,”jelas Beni ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin. (10/7)
Dia berkeyakinan, meski kualifikasi pimpinan cabang SMA, para pimpinan tersebut telah memiliki pengalaman 10 tahun berkecimpung di dunia perbankkan.
Selain itu, mereka juga telah mengikuti seleksi menjadi pimpinan cabang dengan mengikuti tes yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan dibantu oleh akdemisi dari Universitas Padjajaran (Unpad).
Apabila lolos maka bisa menjadi pimpinan cabang,cetus dia.
Dia menilai, meskipun banyak dari lulusan SMA, kinerja pimopinan cabang akan terus dipantau selama satu tahun kemudia dilakukan evaluasi. Sehingga, bila berkembang maka akan dipertahankan. tetapi, jika tidak maka diganti.
Beni membantah, jika pimpinan cabang dengan status pendidikan SMA ada 6 orang. Menurutnya, saat ini hanya tiga pimpinan cabang di antaranya Banjaran, Pameungpeuk dan Majalaya. Namun, ketika didesak dia mengakui untuk pimpinan cabang selain tiga kecamatan tersebut masih mengikuti kuliah SI.
“Kita juga menyekolahkan pegawai sebanyak 30 orang,” katanya.
Disinggung mengenai, kekhawatiran titipan dalam proses seleksi pimpinan cabang. Dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, seleksi yang dilakukan sangat ketat sehingga apabila titipan tersebut berhasil maka kualifikasinya mampu dan apabila tidak maka tetap akan ditolak.
Diberitakan sebelumnya, sebagian pimpinan cabang PT Bank BPR Kerta Raharja milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung diisi oleh lulusan SMA.
Dari total 15 kantor cabang yang berada di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, sebanyak lima cabang diisi oleh pimpinan hanya lulusan SMA.
Berdasarkan informasi dihimpun, kelima pimpinan cabang tersebut baru menjalankan tugasnya sebagai pimpinan cabang di Paseh, Pameungpeuk, Majalaya, Kabupaten Bandung dan Sindangkerta, Banjaran, Kabupaten Bandung Barat. (rus/yan)