Sementara itu, di lokasi yang sama Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Fereira menuturkan, pertemuan Jokowi dan Megawati untuk membahas isu-isu nasional hingga internasioanl yang terjadi saat ini. Selain itu, keduanya juga membahas terkait Cawapres nanti, tapi belum sampai pada keputusan nama. ”Pertemuan antara Bu Mega dan Pak Jokowi rutin dilakukan untuk bahas hal-hal menyangkut isu nasional, internasional dan secara regular komunikasi dengan Pak Jokowi. Menyangkut Cawapres tentu ada dalam pembicaraan, kalau untuk pada nama saya kira belum. Nanti pada saatnya disampaikan,” kata Andreas.
Politisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengakui, untuk nama Cawapres pendaping Jokowi sudah dikantongi saat ini, tetapi sebagai bawahan dalam struktur partai harus menunggu dari Ketua Umum (Megawati) atau Presiden Jokowi sendiri untuk mengumumkan nama Cawapres nanti. “Tahu dan mereka-reka tentu tidak pada tempatnya. Kita memberitahukan ke masyarakat sebelum Pak Jokowi dan ibu sendiri yang sampaikan. Ya pasti kalau nama sudah ada, semua pertimbangan masuk didalam pembahasan,” ucapnya.
Andreas menegaskan, nama Cawapres yang dipilih oleh Jokowi tidak lebih pada latar belakang tokoh tersebut, tetapi lebih pada kepentingan bangsa ke depan. “Kita tidak bicara soal latar belakang. Yang pasti pertimbangannya untuk kepentingan bangsa dan negara. Soal dari mana dia berasal ya pasti WNI,” jelas Andreas. (RBA/FIN/ign)