”Ini terobosan yang dilakukan pemerintah lewat Kemenag karena bisa meyakinkan Arab Saudi agar imigrasinya ada di Indonesia, ini harus dijaga,” kata dia.
Lebih lanjut dia menyebutkan tahun ini Provinsi Jawa Barat mendapatkan kuota haji terbesar di Indonesia mencapai 38.852 orang dari total kuota nasional yang mencapai 221.000 lebih.
Untuk itu, dia mengharapkan panitia yang andal dan profesional dalam melayani para jamaah di lapangan merupakan hal yang mutlak.
Saat ini pihaknya perlu mengantisipasi berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan, khususnya ketersedian penginapan, makanan dan transportasi, serta layanan kesehatan.
”Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sebagai garda terdepan yang bertatapan langsung dengan jemaah, oleh karenanya, evaluasi senantiasa terus kita lakukan dalam berbagai kesempatan khususnya pada saat dilaksanakannya pelatihan Petugas yang menyertai Jemaah Haji,” tuturnya.
Pihaknya juga berpesan agar PPIH senantiasa bersikap arif, bijaksana, dan profesional serta lebih memperhatikan aspek ibadah yang harus didahulukan dalam memberikan pelayanan kepada para jemaah haji. Mereka adalah para petugas terpilih yang telah melakukan serangkaian tes dan pelatihan,” katanya.
Pemprov menurut Iwa meminta agar PPIH dapat bertugas dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lebih baik daripada tahun sebelumnya. (mg1/bon/ign)