”Kita sudah ikhlaskan. Kami mengambil hikmahnya untuk kebaikan ke depan. Ini pelajaran berharga buat partai,” kata Hinca Pandjaitan.
Hinca menuturkan, Partai Demokrat tidak seperti partai lain yang mengancam kadernya apabila kalah dalam kontestasi pilkada. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lebih memilih mengambil hikmah dikarenakan seluruh mesin partai mulai dari Ketua Umum hingga ranting sudah totalitas memenangkan 2D.
”Kami tidak seperti partai lain ngancam-ngancam kadernya. Kami mengambil hikamhnya. Dan tidak sia-sia sebetulnya 25 persen itu besar. Itu suara yang juga kita hargai,” ungkap Hinca.
Maka dari itu, Demokrat akan mempelajari lebih jauh kekalahan sekarang untuk merebut kemenangan di Jawa Barat 5 tahun yang akan datang.
Selain itu, lanjut Hinca, pandangan Demokrat tagar #2019GantiPresiden bukan sebagi pemicu jebloknya suara 2D pada Pilgub kemarin. Pihaknya melihat kekalahan di Jawa Barat dikarenakan faktor figur.
”Figur-figur ini 4 itu bersaing ketat dan memang 2D ini unggul menurut lembaga survei diawal. Tapi di akhir-akhir emang tergerus ke nomor 3. Itu lah realitas politiknya,” tandasnya. (mg2/nie/ign)