NGAMPRAH– Sebanyak 37 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung Barat mulai khawatir menghadapi masa pensiun. Hal itu berdasarkan, survei yang dilakukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Barat. Sisanya 63 persen lainnya mengaku senang akan segera pensiun. “Kekhawatiran menghadapi masa pensiun itu dikarenakan ketidaksiapan mereka untuk meninggalkan dunia kerja,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia pada BKPSDM KBB, Idad Saadudin usai memberikan laporan pada Bimtek Pembekalan pada ASN yang akan menghadapi MPP, di Lembang, kemarin.
Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya berinisiatif untuk memberikan pembekalan kepada mereka dalam bentuk bimtek agar lebih siap secara fisik dan psikologis sehingga bisa menghadapi dan menjalani masa pensiun dengan penuh percaya diri. “Yang tadinya terbiasa bekerja, tiba-tiba tidak lagi disibukan dengan dunia kerja sehingga harus diberikan pembekalan terutama soal psikologis,” ujarnya.
Meskipun demikian, Idad menjelaskan mayoritas ASN mengaku senang akan segera pensiun karena mereka akan segera terbebas dari tugas dan beban kerja. “Bahkan sebagian dari mereka mengaku akan membuka usaha agar tetap bisa beraktivitas dan memiliki penghasilan agar tidak mengandalkan uang pensiun semata,” tuturnya.
Sementara, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Wandiana menambahkan, pensiun merupakan suatu keniscayaan bagi ASN yang telah menempuh masa kerja dan usia sesuai dengan ketentuan. “Pensiun adalah hal yang tidak bisa dihindari bagi kita selaku ASN. Oleh karena itu, kita harus bisa menghadapinya sebagai sebuah ketentuan serta takdir,” ujarnya.
Meskipun sudah pensiun, Wandiana menegaskan, setidaknya mereka tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintahan, karena telah memberikan tenaga waktu dan pikirannya dalam perjalanan bangsa ini selama mereka bekerja menjadi ASN.
Untuk menghindari post power syndrome, dia mengimbau agar selalu berpikir dan merasa muda serta tetap beraktivitas meski tidak sebanyak ketika masih mengabdikan diri pada pemerintah. “Yang pasti kita harus memiliki sifat qonaah dalam menerima dan menghadapi apa yang telah menjadi ketentuan sebagai bagian dari takdir. Tak lupa juga harus tetap bersyukur,” tandasnya. (drx)