Rabiatul mengaku kini sudah tidak kecewa meski kehilangan pekerjaan karena pilihan politiknya. Dia berharap tetap bisa bersilaturahmi dengan pihak sekolah dan yayasan.
”Sekarang sih saya sudah nggak ada (rasa kecewa), sudah ikhlas, sudah nggak marah lagi. Dari pihak saya dan pihak yayasan sudah berdamai, tidak ada perdebatan lagi. Saya harap silaturahmi saya dan yayasan akan berjalan dengan baik,” ujar Rabiatul.
Kabar tentang penyelesaian masalah yang viral ini secara musyawarah juga disampaikan salah seorang guru di SDIT Darul Maza, Tri. Dia mengatakan hal ini hanya merupakan kesalahpahaman komunikasi via Whatsapp. Dia menduga ada faktor emosi berbicara sehingga salah paham. Tri juga menegaskan tidak ada arahan dari pihak sekolah untuk memilih salah satu calon.
”Saya bisa sampaikan semua yang terjadi sudah selesai, sudah tidak ada masalah apapun, sudah clear, sudah diselesaikan dengan musyawarah. Itu hanya kesalahpahaman. Tidak ada yang dipecat atau di-PHK,” kata Tri.
Sementara itu, Cagub Jabar, Ridwan Kamil tersentuh dengan cerita Rabiatul Adawiyah, guru yang dipecat karena memilih dirinya di Pilgub Jabar 2018. Dia berjanji mencarikan pekerjaan untuk Rabiatul.
”Ibu Rabiatul Adawiyah, warga Jati Asih Bekasi, saya menghaturkan terima kasih karena hati nurani dan jari ibu sudah memilih saya kemarin. Tanpa diduga Konsekuensinya ternyata ibu diberhentikan oleh sekolah tempat ibu mengajar hanya dengan via WA, hanya karena beda coblosan dengan arahan sekolah. Sabaaar ya bu,” tulis Emil di Instagram.
Emil meyakini bahwa pertolongan Allah akan hadir untuk Rabiatul yang mendapat cobaan. Bagi Emil, sikap Rabiatul yang memaafkan pihak sekolah menjadi teladan.
”Ibu juga orang baik karena sudah memaafkan mereka yang melanggar hak asasi ibu. Akhlak Ibu lah yang akan selalu kami jadikan contoh dan teladan,” ungkapnya. Emil juga berjanji mencarikan pekerjaan untuk Rabiatul.
”Insya Allah nanti saya sepenuh hati bantu untuk mencarikan ibu pekerjaan di tempat yang ibu nyaman lahir batin. Hatur nuhun pisan untuk pengorbanannya. Cerita Ibu ini tidak akan pernah saya lupakan. Dan menjadi penyemangat agar saya selalu amanah dan menjaga kepercayaan mereka yang berkorban untuk keyakinannya menitipkan mimpinya kepada saya. Hatur Nuhun,” tutup Emil. (any/pjk/dtk/ign)