”Berdasarkan hasil survei terakhir Indo Barometer ditambah dengan penghitungan cepat pun dapat disimpulkan pasangan Rindu yang akan menang 4-5 persen dari pasangan calon lainnya,” jelasnya.
Pasangan calon lain bawah Rindu yakni di urutan kedua Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi, disusul Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan terakhir Tb Hasanuddin-Anton Charliyan.
”Jika berdasarkan exit poll konsisten dengan quick count dimana pasangan calon Rindu unggul disusul Asyik, kemudian Deddy-Dedi lalu Hasanah. Sebagaimana hasil quick count Indo Barometer dengan sample 300 TPS di Jabar menunjukkan hasil bahwa Rindu memang unggul dengan perolehan 32,40 persen, Asyik 28,54 persen, Deddy-Dedi 26,10 persen dan Hasanah 12,95 persen,” terangnya.
Disinggung mengenai posisi Asyik yang pada penghitungan cepat mampu menempati posisi kedua bersaing dengan Rindu. Hal itu berbading dengan hasil survei sebelumnya, menurutnya hal itu lantaran strategi Asyik yang mampu memobilisasi masa dan memainkan isu terkini.
”Khusus di Jabar, Paslon Asyik memang tergolong masif dalam memobilisasi massa terkait pemenangannya di wilayah tertentu dan mampu menggiring dengan isu-isu tertentu sehingga Asyik bisa menyalip pasangan calon lain,” ujarnya.
Menurutnya sebagaimana diketahui, survei dan quick count berbeda dalam hal data, dimana survei itu sample persepsi sedangkan quick count sample data riil. Berdasarkan hal itulah, sebutnya, maka persepsi masih sangat mungkin berubah termasuk di dalamnya sebaran dari swing voters. Beda halnya dengan quick count seharusnya mirip dengan hasil KPU.
”Jadi dengan kata lain, tidak hanya di Jabar, di wilayah lain pun namanya survei masih mungkin berubah tergantung isu yang berkembang di wilayah tersebut. Dan khusus di Jabar ini membuktikan bahwa Asyik mampu memainkan isu tertentu dan memobilisasi massa sehingga Asyik akhirnya dapat di posisi kedua,” tutupnya. (mg2/ign)