BANDUNG – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah sampai pada tahap ketiga yaitu verifikasi lapangan. Kepala sekola SMA Negeri 9 Bandung, Agus Setia Mulyadi menjelaskan proses kegiatan verifikasi dan kegiatan uji kompetensi yang sedang berlangsung saat ditemui di SMA Negeri 9 Bandung, belum lama ini.
Agus menjelaskan, pada proses verifikasi jalur Jalur Warga Penduduk Sekitar (WPS) sangat diperhatikan dokumen-dokumen yang telah didilampirkan oleh para calon peserta didik, seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP) orang tua.
”Kalau untuk jalur WPS, kita memperhatikan dokumen-dokumen yang sudah dilampirkan seperti KK dan KTP orangtua dari para calon peserta didik,” terangnya.
Agus melanjutkan, pada seleksi jalur jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) SMA Negeri 9 Bandung mengalami over kuota, dikarenakan kawasannya yang merupakan kawasan padat penduduk. Sehingga kemungkinan siswa yang dibebaskan dari biaya akan lebih dari 30 persen. Dengan itu, pihak panitia mencoba mengembangkan penilaian berdasarkan kondisi status calon peserta didik dengan mengadakan home visit.
”Jalur KETM kali ini kita mengalami over kuota, akhirnya kita coba untuk mengembangkan penilaian berdasarkan kondisi orangtua, kondisi rumah, dan status calon peserta didik. Kami membentuk team untuk home visit yang jumlahnya 12 orang,” lanjut Agus.
Ketua Panitia PPDB SMAN 9, Tanu Patrayana membenarkan jika jalur KETM SMA Negeri 9 Bandung mengalami over kuota, jumah pendaftar mencapai 113 orang, dari batas yang sudah ditentukan yaitu 57 orang.
”Jalur KETM, kita melebihi kuota jumlahnya hingga 113 orang pendaftar, dari batas yang sudah ditentukan yaitu 57 orang,” ujar Tanu.
Uji Kompetensi, Jalur Prestasi Bidang Olahraga
Selain jalur WPS dan KETM, ada pula jalur prestasi. Agus menjelaskan kembali bahwa ada beberapa cabang yang akan diujikan dan dinilai, diantaranya dari cabang olahraga ada basket, futsal, karate, taekwondo, pencaksilat, paskibra, pramuka, tahfidz qur’an, dan kesenian. Berbeda dengan jalur KETM, jumlah pendaftar jalur prestasi hanya 41 orang dari batas penerimaan yang sudah ditentukan yaitu 59 orang.
”Ada beberapa cabang yang akan dujikan dan kemudian dinilai, dari cabang olahraga, ada basket, futsal, karate, taekwondo, pencaksilat, ada pula paskibra, pramuka, tahfidz alquran dan kesenian. Kebetulan daftar calon peserta didiknya hanya mencapai angka 41 dari target 59 orang,” jelas Agus.