CIMAHI– Banyaknya spanduk dan pamflet bertuliskan #2019GantiPresiden menimbulkan kegerahan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Cimahi. Kegerahan timbul lantaran spanduk tersebut dianggap makar dan provokatif.
Penurunan dan pencabutan paksa spanduk dan pamflet oleh kader PDIP Kota Cimahi itu dilakukan pada Jumat (15/6) Juni sekitar Pkl. 20.00 WIB didua wilayah yaitu Kecamatan Cimahi Utara dan Kecamatan Cimahi Selatan.
Penanggung jawab penurunan paksa Ahmad Gunawan mengungkapkan, waktu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih cukup lama. Sehingga jika 2019 adalah antara Januari sampai Desember maka menurut Agun tulisan tersebut sudah diluar waktu Pemilu dan itu sudah termasuk makar.
“Jadi mengganti presiden tanpa konstitusional. Kalau disebutkan disitu tanggal, bulan dan tahun Pilpres yang tepat sesuai jadwal dari KPU maka saya setuju dan tidak akan saya turunkan,” ungkapnya, saat dihubungi, Jumat (15/6).
Agun (sapaan untuk Ahmad Gunawan) menyebutkan, spanduk dan pamflet dengan tagline #2019GantiPresiden ini merupakan hal provokatif dan pembodohan terhadap masyarakat. Sebab, ini merupakan pengkotak kotakan masyrakat yang sedang dianggap kondusif. Sehingga dengan spanduk itu pula akan memancing kemarahan masyarakat yang berbeda pendapat.
“Ini saya anggap memancing kawan-kawan yang sedang tidur. Saya tidak mengatakan harimau tidur atau macan tidur tapi kawan-kawan yang sedang tidur,” sebut Agun yang juga Ketua DPRD Kota Cimahi ini.
Untuk itu, Agun meminta kepada aparat pemerintahan yang berhubungan langsung dengan hal itu, khususnya satpol PP untuk segera menertibkan segala bentuk yang sifatnya provokatif, pembodohan dan kebohongan publik.
Namun demikian Agun membantah jika pemasangan pamflet dan spanduk tersebut akan berpengaruh pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 yang akan datang.
“Masalah pengaruh tidak pengaruh terhadap Pilgub nanti itu rakyat yang menilai. Saya tidak melihat seperti itu. Hanya saya melihat dari subtansi tulisan ini. Urusan dampak bisa ya dan tidak. Yang jelas tulisan tersebut provokatif dan tidak profosional. Hari ini bulan ini kita sedang bergerak kampanye Pilgub, kenapa harus bicara pemilihan presiden, waktunya kan belum tepat,” terangnya.