BANDUNG – Organisasi Kepemudaan (OKP) dan mahasiswa menggelar diskusi sarasehan Kebangsaan yang dihadiri dari Lintas OKP dengan pemateri Korwil 3 PP GMKI Theo Cosner, ketua GP Ansor ( Deni Heidar ) dan aktivis Islam Ari.
Salah seorang pemateri dari Korwil 3 PP GMKI Theo Cosner mengatakan diskusi digelar sebagai bentuk reaksi atas adanya 7 kampus ternama di indonesia yang di indikasi terdapat penyebaran paham Radikalisme.
Dia menilai, adanya paham Radikalisme di lingkungan kampus merupakan bentuk keprihatinan tersendiri. Sebab, paham Radikalisme yang merupakan penghasil kaum intelektualitas ternyata tidak luput dari pengaruh paham-paham radikal.
’’Jelas bertolak belakang pada visi kampus. Sehingga, pihak akademis harus campur tangan untuk mengatasi permasalahan ini,”kata Theo ketika ditemui usai diskusi belum lama ini.
Menurutnya, peran aktif untuk melakukan deridikalisasi pada kampus-kampus harus dilakukan dengan cara mengajak dialog dan menanamkan rasa nasionalisme dikalangan mahasiswa. Sehingga, paham Radikalisme ini tidak akan sampai menyebar dikalangan mahasiswa lainnya.
Selain itu, pemerintah harus bisa melakukan upaya preventif agar para kaum radikal tidak meluas dan bisa diberantas sampai akarnya dimulai dengan evaluasi sistem sampai mencopot dosen-dosen yang memiliki paham radikal.
Theo menilai, rilis dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Teroris terhadap 7 Kampus yang terindikasi paham radikal menunjukan bukti bahwa pergerakan Kaum radikal sudah begitu masif dan berbahaya.
“Jadi ini kalau tidak dilakukan pencegahan maka akan berkemabang pesat dan merusak sendi sendi berbangsa dan bernegara,”kata dia. (yan)