JAKARTA – Secara teknis Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka sudah siap untuk menjadi embarkasi haji antara tahun ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan kesiapakan itu usai menggelar rapat di kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jakarta kamis (31/5).
Menteri Budi menuturkan sejak diresmikan pada 24 Mei, pekan lalu bandara tersebut sudah dioperasionalkan sebagai bandara Internasiona. Secara teknis sudah tidak ada persoalan lagi. ”Runway, check in, semua perangkat-perangkat itu sudah diselesaikan dengan baik,” ujar Budi usai rapat kemarin.
Bahkan sejak mulai dibangun pada Desember 2015, bandara tersebut memang diminta oleh masyarakat sekitar bandara untuk bisa menjadi embarkasi haji. Permintaan juga datang dari pemeritah daerah setempat. Pada musim haji tahun inipun bandara tersebut sudah siap. ”Nah kami konsekuen sudah mempersiapkan secara teknis. Jadi target dari kami sih dilakukan (tahun ini, Red),” ungkap Budi.
Meskipun begitu bandara dengan kapasitas penumpang 5,6 juta pertahun itu hanya memiliki landasan pacu 2.500 meter x 60 meter. Sehingga belum bisa dipakai untuk pesawat Boeing 777 berbadan lebar untk jarak jauh. Dengan pesawat tersebut bisa langsung menempuh perjalanan langsung ke Arab Saudi.
”Karena triple seven itu membutuhkan landasan pacu sebanyak tiga ribu (meter). Tapi untuk pesawat yang lain bisa dipergunakan. Dan sekarang inikan bandara Kertajati kan akan dipergunakan sebagai bandara embarkasi antara dan menggunakan pesawat yang lebih kecil dari triple seven. Jadi tidak masalah sih,” ungkap Budi.
Meskipun secara teknis sudah siap, tapi menurut Budi masih ada persoalan dengan aspek lain di Kementerian Agama (kemenag). Sayang dia tidak mau memerinci lebih lanjut persoalan yang dimaksud. Pada rapat di Kemenko PMK kemarin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak terlihat hadir.
”Lebih dari kementerian agama. Makanya akan dilakukan rakornis degan Kemenag,” kata Budi. Sedangkan aspek teknis di bandara yang berada di bawah koordinasi Kemenhub sudah dipastikan siap. ”Kami inikan tidak sendiri. Kami sebagai regulator yang membawahi beberapa stakeholder disana,” imbuh dia.