Perjalanan Kalua Jeruk Ciwidey, semanis perjalanannya. Sempat dicicipi Presiden RI Pertama kini semakin laris di masa Ramadan.
ERUS RUSTANDI, Soreang
JIKA berkunjung ke kawasan wisata Ciwidey Kabupaten Bandung, rasanya tak lengkap jika pulang tak membawa oleh oleh khas berupa manisan Kalua Jeruk sebagai buah tangan.
Cemilan khas Ciwidey yang terkenal ini ternyata memiliki perjalanan panjang dari seorang perintis bernama Eneh Sutinah, almarhumah adalah orang yang pertama kali membuat cemilan manis berbahan kulit jeruk Bali itu.
Adalah Elin Ratna Asmara, 64, pemilik toko Legit Sari di Jalan Raya Kampung Warung Kecamatan Ciwidey mengisahkan, jauh sebelum banyak toko penjual Kalua Jeruk disepanjang jalan itu. Eneh Sutinah yang merupakan nenek dari Elin lah yang kali pertama membuat cemilan dari kulit jeruk Bali itu. Saat itu, neneknya membuat Kalua Jeruk di rumah. Namun meski tak ada toko dengan etalase yang bagus seperti saat ini banyak pembeli datang ke rumah.
”Perintis pembuat Kalua Jeruk di Ciwidey memang nenek saya. Saya juga masih kecil belum masuk sekolah sudah ingat kalau nenek bikin dan menjual Kalua Jeruk, enggak ada orang lain yang jual. Bahkan katanya, saat itu Bung Karno juga pernah datang membeli Kalua Jeruk dari nenek saya. Di rumah inilah sejarah Kalua Jeruk Ciwidey dimulai,” kata Elin di toko miliknya di Ciwidey kemarin (1/6).
Elin mengatakan, saat neneknya berdagang Kalua Jeruk, sebenarnya dia masih kecil dan tinggal di Kota Bandung. Selepas SMP ia kemudian menetap di Ciwidey bersama kedua orang tuanya. Elin dan keluarganya ini menghuni rumah warisan dari leluhurnya yang dibangun pada 1925 dan kini diteruskan oleh Elin beserta keluarganya. Kemudian pada 1989 Elin meneruskan usaha pembuatan Kalua Jeruk, dengan membuka bagian depan rumah klasiknya itu menjadi sebuah toko dengan etalase dan berbagai hiasan untuk menarik pembeli.
”Saat itu saya berpikir Ciwidey itu jalur wisata. Banyak orang melintas depan rumah saya, sehingga saya ambil keputusan untuk kembali membuat Kalua Jeruk seperti yang dilakukan almarhum nenek saya. Kebetulan disini cuma baru ada satu orang yang dagang Kalua Jeruk disebelah sana. Kemudian saya buka toko untuk menjajakan Kalua Jeruk,” ujarnya.