NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat diminta memberikan kejelasan soal rencana pemindahan gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung Barat ke Kota Baru Parahyangan. Sebab, sudah hampir 6 tahun PMI masih mengontrak tanpa ada kejelasan dari pemerintah terkait pemindahan kantor operasional.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bandung Barat, Junaedi, meminta Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk segera memindahkan gedung PMI ke lokasi yang lebih representatif. Gedung yang saat ini berada di Jalan Batujajar dinilai kurang laik. “Sebetulnya sejak 2015 kita sudah mengajukan kepada pak bupati. Tapi, memang sampai saat ini tidak ada kejelasan, dan beberapa waktu lalu kami juga sempat bertemu dengan plt bupati menanyakan kejelasannya,” paparnya.
Menurut Junaedi dengan kondisi tersebut, terpaksa 10 tahun ini PMI hanya menempati markas sewaan yang per tahunya mengeluarkan biaya Rp100 juta. Sementara, kata dia, saat ini keputusan realisasi pemindahan gedung berada di tangan pemerintah daerah. “Kita hanya memohon disediakan tanah sekitar 1.500 meter persegi saja. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bakal lebih maksimal,” terangnya.
Junaedi mengatakan, untuk memudahkan pelayanan masyarakat, sudah seharusnya markas PMI ini dipindahkan ke lokasi yang strategis.
Dengan dipindahkannya gedung
diharapkan nantinya dapat memudahkan akses masyarakat jika membutuhkan labu darah segar.
Dia menambahkan, terkait permintaan donor darah di PMI KBB selama Ramadan ini meningkat. Meski demikian, PMI memastikan
stok kantong darah di KBB aman hingga lebaran. “Permintaan memang meningkat tapi yang donor memang menurun. Tapi, kami yakinkan stok darah masih aman,” pungkasnya. (drx)