GELANDANG senior Manchester United, Michael Carrick telah resmi gantung sepatu akhir pekan lalu. Usai laga melawan Watford dalam pekan pamungkas musim ini, Carrick pun melakukan perpisahan dengan fans di Stadion Old Trafford.
Namun, itu merupakan perpisahan sebagai pemain. Bukan sebuah perpisahan karena tak akan bertemu lagi dengan dirinya. Sebabnya, dia langsung menduduki kursi yang memang sudah disiapkan khusus oleh manajer Jose Mourinho. Kursi tersebut merupakan bagian dari tim pelatih yang ada di bawah kendali sang manajer.
Keesokan harinya Carrick langsung memulai karir barunya sebagai staf pelatih Setan Merah. Carrick pun ikut mempersiapkan tim yang akan tampil di final Piala FA melawan Chelsa akhir pekan nanti.
”Status saya berubah dalam semalam,” ungkap Carrick seperti dilansir AFP. ”Saya tak berlatih lagi pekan ini. Karena saya sudah terjun sebagai bagi dari staf (pelatih).”
Pemain 36 tahun ini sebenarnya sempat berpikir untuk rehat sejenak dari sepak bola. Namun, ketika tawaran untuk menjadi staf di bawah Mourinho datang, dia pun tak mau berpikir ulang. Menjadi bagian dari tim pelatih Mourinho adalah sebuah kesempatan yang terlalu bagus untuk ditolak.
”Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan. Begitu mendapat tawaran, saya tak harus berpikir dua kali untuk menerimanya,” aku Carrick.
Selama lebih dari 12 tahun berkarir bersama Manchester United, Carrick telah tampil dalam 464 pertandingan. Sebelum bergabung dengan MU, Carrick sempat membela West Ham dan Tottenham meski hanya sebentar.
Kini dia akan mengalami pengalaman yang berharga di awal karirnya sebagai staf pelatih. Langsung terlibat dalam sebuah laga penting bagi Setan Merah: Final Piala FA 2018.
”Saya bergabung untuk memberikan pendapat saya. Itulah tugas sebagai staf pelatih. Bekerja bersama manajer dalam rangka meraih hasil terbaik untuk klub,” pungkas Carrick. (adw/jpc/ign)