CIMAHI– Setelah tiga minggu rumah milik keluarga Hasanah, 50, dinding bagian belakangnya ambrol setelah tanahnya tergerus akibat hujan deras, hingga saat ini masih belum mendapat bantuan dari pihak perintah.
Rumah yang berlokasi di Kampung Saradan, RT 04 RW 02, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi itu sedikit berada diatas tebing, sehingga jika tanahnya longsor, dinding rumah yang telah mulai retak dan sudah mulai condong itu bisa saja ambruk dan otomatis akan meratakan rumahnya dengan tanah.
“Kejadiannya tiga minggu yang lalu, pas saya lagi membuat gorengan, kemudian turun hujan angin, jadi sebagian atapnya ambruk dan dinding pun retak-retak,” ujar Hasanah dikediamannya, Kamis (17/5).
Hasanah menyebutkan, rumah tersebut dibangun pada tahun 2011 dan hingga saat ini ditempati oleh tujuh orang keluarganya, yakni ia dan suaminya Rusjunaedi, 52, keempat anaknya dan satu orang menantunya. Saat ini, lanjutnya, ketiga anaknya itu masih bersekolah, yang paling kecil kelas 5 SD, yang kedua SMP dan yang ketiga telah lulus SMA. Sementara yang paling dewasa telah berumah tangga.
“Sejak dulu, disini sudah ditempati oleh tujuh orang dengan anak-anak saya. Pas rumah ini dindingnya mulai rentak sekeluarga diungsikan ke kantor RT,” katanya.
Diungsikannya keluarga mereka, lantaran pihak RW merasa prihatin dan ditakutkan rumah tersebut tiba-tiba ambruk jika terus-terusan diguyur hujan deras. “Waktu itu 10 hari saya dan keluarga diungsikan kesana karena memang berbahaya jika dindingnya ambruk,” katanya.
Namun, karena lokasinya tidak mumpuni untuk ditinggali oleh tujuh orang, keluarga tersebut memilih untuk kembali ke rumah yang dindingnya nyaris ambrol tersebut.
Padahal, ia sudah dibantu Pemerintah setempat untuk mengajukan bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, namun hingga kini bantuan tersebut tak kunjung turun.”Pas kejadian itu pernah dibantu, tapi hanya memberi selimbut dan makanan saja,” katanya.
Ditempat yang sama Ketua RW 02, Yadi mengatakan, respon dari BPBD tersebut seharusnya bisa langsung, karena pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan perbaikan tak lama setelah kejadian tersebut.
“Bantuannya memang sedikit telat, kasihan ke beliaunya. Harapan kami pihak pemerintah dalam hal ini BPBD bisa secepatnya memperhatikan,” katanya.