CIMAHI – Sejumlah Ketua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi menduga, program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di wilayah Kelurahan Leuwigajah tidak tepat sasaran. Sebab, dalam penunjukan rumah warga sebagai target sasaran Rutilahu, tidak ada transparansi dari pihak kelurahan.
Ketua RW 06 Nanang Sutaryat mengatakan, selama ini pihak kelurahan tidak pernah dilibatkan pihak RW dalam menentukan pemberian bantuan Rutilahu. Sehingga sebagian para Ketua RW menduga ada oknum yang bermain dalam penunjukan sasaran Rutilahu tersebut.
“Rutilahu tidak objektif penunjukannya. Seperti ada faktor kedekatan yang didahulukan. Ada titipan oknum,” katanya, saat ditemui di rumahnya, di Kampung Cibogo, Kelurahan Leuwigajah, kemarin (16/5).
Nana mencontohkan, rumah milik Sukaesih, 70, di Kampung Cibogo RT 04 RW06 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Kondisi rumah yang sudah tidak layak untuk dihuni itu, beberapa bagian atapnya terlihat sudah bolong dan ditambal dengan plastik.
“Kayu-kayunya pun sudah lapuk karena tidak diperbaiki sejak diwariskan dari orang tuanya. Pokoknya sangat layak untuk mendapatkan bantuan perbaikan,” ucapnya.
Padahal Nanang mengaku, sudah mendata dan mengajukan rumah warganya itu kepada pihak kelurahan. Tetapi, yang mendapat bantuan Rutilahu malah rumah milik warga lain yang sama sekali belum pernah didaftarkan oleh dirinya.
“Saya ajukan rumah Bu Sukaesih ini sekitar 3 (tiga) kali dari 2011. Tapi yang dapat duluan malah warga yang belum saya daftarkan,” sebutnya.
Nana menjelaskan, daftar tunggu rumah yang layak mendapat bantuan di wilayahnya ada sebanyak 21 rumah. Untuk tahun ini, pihaknya merekomendasikan delapan rumah untuk direhab, termasuk rumah milik Sukaesih. Dirinya merekomendasikan rumah yang benar benar sudah tidak layak huni.
“Pengajuan itu berdasarkan skala prioritas. Seperti rumah milik Sukaesih. Ini malah yang dapat bantuan rumah lain yang belum saya ajukan,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Dadang Mulyana, Ketua RW 05 Kelurahan Leuwigajah. Menurutnya, selama ini sebagian Ketua RW di Leuwigajah seolah tidak pernah dilibatkan oleh kelurahan dalam penentuan rumah yang layak mendapat bantuan.
“Selama menjabat (Lurah), sebagian RW belum pernah dilibatkan. Sms, telepon (kepada lurah) gak pernah diangkat,” ujarnya.