Diteksi Dini Teroris, Babinsa Harus Bergerak

CIMAHI – Untuk mengantisipasi maraknya paham radikalisme dan terorisme, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menyempurnakan doktrin TNI yang disebut Tri Dharma Eka Karma (Tridek). Dalam penangkalan paham radikalisme melalui Tridek tersebut, jajaran TNI memiliki tiga tugas dan fungsinya, yaitu penangkalan, penindakan dan fungsi pemulihan.

Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Tatang Sulaiman, mengatakan untuk TNI AD sendiri, ideologi radikalisme sebenarnya bisa dilakukan penangkalan agar orang yang memiliki paham tersebut tidak terus berkembang.

“Sebenarnya TNI AD memiliki struktur dan kemampuan yang mumpuni sehingga bisa melakukan penangkalan radikalisme. Digelarnya sampai ke Desa-Desa, karena paham radikalisme ada di Desa dan Kecamatan,” katany, di Kampus Unjani, Jalan Terusan Jenderal Sudirman, kemarin (15/5).

Menurut Tatang, untuk menangkal paham radikalisme di Desa dan Kecamatan tersebut, jajaran TNI AD melibatkan Babinsa dan Danramil melalui pembinaan komunikasi sosial dan melalui kesadaran bela negara. Hal tersebut, lanjutnya, karena di lingkungan masyarakat itu ada yang memiliki paham yang aneh seperti adanya kelompok yang memiliki pemahaman radikalisme.

“Jadi masayarakat yang pahamnya aneh-aneh itu (radikalisme) harus dilakukan pembinaan supaya pahamnya itu tidak berkembang menjadi tindakan,” katanya.

Tatang mengatakan, atas hal itu pula, jajaran TNI akan meningkatkan peran penangkalan dan penindakan paham radikalisme yang telah siap untuk dilakukan. Karena satuan kewilayahan seperti Kodam menjamin stabilitas kewilayahannya yang harus aman dan kondusif melalui peran dan tugasnya.

Sementara untuk menangakal radikalisme dilingkungan mahasiswa di kampus Tatang menyebutkan, itu merupakan tugas rektorat karena Universitas tugasnya tidak hanya menghasilkan mahasiswa yang cerdas.

“Selain cerdas juga berkarakter, didalamnya harus memiliki integritas tinggi, kepatuhan dan itu merupakan tanggungjawab juga,” sebutnya.

Untuk menghasilkan manusia unggul itu, salah satunya, Universitas harus menghasilkan mahasiswa yang berbasis karakter. Karakter yang dimaksud, lanjut Tatang, bisa berupa nilai kejujuran, memiliki integritas diri, terutama bela negara dan menjaga persatuan kesatuan.

“Unjani diharapkan mampu meningkatkan diri sebagai universitas berkualitas yang mencetak para perwira karir untuk mendukung organisasi TNI AD dengan berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan