BANDUNG – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) menyalip dua pasangan cagub-cawagub Jabar yang selama ini selalu bersaing ketat, yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).
Meroketnya elektabilitas pasangan yang diusung Gerindra dan PKS itu dinilai sebagai dampak dari pergerakan kader terbaik PKS yang juga Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mulai masif menyosialisasikan pasangan Asyik.
Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) terkait elektabilitas pasangan cagub-cawagub yang berkontestasi di Pilgub Jabar 2018. IDM membagi wilayah survei menjadi tiga teritorial, yakni Pantura (kabupaten/kota di wilayah pantai utara), Periangan (kabupaten/kota di Bandung Raya dan Priangan Barat dan Timur), serta Pamayon (daerah penyangga Ibu Kota seperti Bogor, Depok, dan Bekasi).
Di wilayah Pantura, elektabilitas pasangan Asyik unggul sebesar 31 persen disusul Deddy-Dedi 26,3 persen, TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 20,7 persen, dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) 11,3 persen.
Di Priangan, elektabilitas pasangan Asyik unggul dengan 35,6 persen disusul Rindu 25,3 persen, Deddy-Dedi 16,3 persen, dan Hasanah 10,7 persen. Sementara di daerah Pamayon, elektabilitas Asyik 33,3 persen, Deddy-Dedi 21,6 persen, Hasanah 19,4 persen dan Rindu 17,6 persen.
Dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 31,7 juta jiwa dari KPU, IDM mengambil responden sebanyak 2.178 orang yang tersebar di tiga teritorial tersebut. Survei menggunakan metodologi multistage random sampling dengan margin of error 2.1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi menyadari, hasil survei yang dilakukan lembaganya berbeda jauh dengan hasil survei lembaga lain yang biasanya menempatkan pasangan Rindu dan Deddy-Dedi sebagai kontestan yang bersaing ketat. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dalam pendalaman jawaban terhadap responden.
”Saat Pilgub DKI Jakarta, hasil survei kami pun menyatakan pasangan Anies-Sandi unggul 52 persen. Berbeda dengan survei lainnya yang menyatakan elektabilitas pasangan Ahok-Djarot lebih tinggi,” katanya.
Firman mengatakan, terdapat beberapa faktor penyebab elektabilitas Asyik meroket di Pilgub Jabar 2018. Salah satu yang terpenting adalah kinerja Ahmad Heryawan yang sukses memimpin Jabar selama dua periode. Selain itu, nama Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra pun masih berpengaruh kuat di masyarakat Jabar.