BANDUNG – Selama masa kepemimpinan Ahmad Heryawan sebagai gubernur Jawa Barat (Jabar) beberapa capaian pada pelaksanaan pembangunan secara umum sudah menunjukan perbaikan.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari yang mengatakan, di bidang pembangunan infrastruktur dan kemasyarakatan kinerja yang dilakukan Ahmda Heryawan sudah sangat baik.
Selain itu, dpada penyelenggaraan PON XIX Jabar 2016 sudah dibuktikan dengan keberhasilan dengan motto Catur Sukses. Bahkan, salah-satu proyek strategis sudah ditunjukan perkembangan kemajuan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Bahkan dalam waktu dekat ini akan segera diresmikan.
“Masyarakat Jawa Barat memperoleh kado terindah, yaitu akan diresmikan. Yang insya Allah merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta,” tutur Ineu ketika ditemui di gedung DPRD Jabar kemarin (23/4)
Selain itu, Gubernur asal Kabupaten Sukabumi ini akan mendapat penghargaan tertinggi dari Presiden RI, Parasamya Purnakarya Nugraha. Penghargaan ini akan diberikan Presiden Jokowi pada 25 April 2018 di Jakarta.
“Apresiasi lain di penghujung kepemimpinan saudara (Gubernur), juga telah diraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Pemerintah Pusat atas kinerja yang dinilai baik dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat,” ucap Ineu.
Di tempat sama, Ketua Pansus I Gatot Tjahyono memaparkan, meski secara umum LKPJ TA anggaran baik, dewan tetap akan memeberikan beberapa catatan untuk perbaikan kedepan.
Salah-satu apresiasi keberhasilan Aher dalam memimpin Jabar diperolehnya 161 penghargaan oleh pemerintah pusat dari berbagai bidang. Bahkan, untuk penilaian pertanggungjawaban keuangan Jabar memperoleh predikan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 6 kali.
Selain itu, capaian-capaian yang diraih Pemprov Jawa Barat. Seluruh indikator ekokomi berjalan baik dan capaian investasi sudah cukup tinggi. Namun, pada implementasinya masih ada persoalan kemiskinan dengan angka 7,8 persen.
Gatot memaparkan, meskipun masukan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) cukup besar mencapai Rp 400 triliun, Pansus I menilai ketimpangan tenaga kerja masih terjadi dibeberapa daerah 8 persen.
Masukan lainya yang tak kalah penting adalah mengenai penataan aset PON XIX Jabar 2016. Dimana, banyak venue-venue yang dibangun dengan anggaran besar tidak memiliki biaya perawatan.