Dan sudah banyak contoh nyata. Sejumlah kepala daerah, baik pria atau perempuan sebagai wakil dari Kartini saat ini yang tersandung masalah. Bahkan, beberapa di antaranya merasakan ditangkap dengan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nurul menyadari, ketika seseorang telah memiliki jabatan strategis, antara kepentingan pribadi dan kebijakan sangat beririsan. Tapi dia mengaku, tidak mau mengambil hak orang, bekerja profesional dengan tupoksi agar tidak menyalahi aturan. ”Itu prinsip kerja saya,” ucapnya.
Pernah menghadapi masalah yang muncul karena status sebagai perempuan? Istri dari Mayong Suryo Laksono ini menerangkan, emansipasi perempuan seperti kusam tergerus zaman. Sebab, pengertian emansipasi kerap disalahartikan banyak pihak. Dan diskriminasi itu hingga saat ini masih kerap muncul.
Berkaitan dengan birokrasi, saat ini sudah banyak kepala daerah laki-laki yang muncul namun masih sedikit tokoh perempuan yang naik. ”Masalahnya, ketika perempuan itu bisa, peluangnya kadang tidak ada, minim dukungan. Tidak sinkron. Makanya dari itu, semangat perubahan, emansipasi harus dimanfaatkan betul demi posisi perempuan yang lebih maju. Berikan support yang baik dan sama dengan laki-laki,” ungkapnya sambil menambahkan, akan mengonsultasikan segala bentuk kebijakannya dengan KPK.
”Kami mendukung langkah responsive gender dengan tiga aspek utama yaitu melindungi, memahami dan mempromosikan kesetaraan perempuan,” sambung perempuan yang juga mengagumi Margaret Thatcher itu.
Disinggung soal eksistensi Kartini di era milenial, Nurul mengaku, dengan kemajuan zaman, banyak generasi muda terlena kemajuan IT. Cenderung selfies, individualis, dan semangat gotong royong semakin tipis.
”Semua berpikir terntang dirinya sendiri. Makanya, salah satu program saya adalah kembali menumbuhkan semangat kebersamaan, gotong royong, menumbuhkan kembali interaksi di ruang terbuka publik di setiap RW. Dengan harapan semua anak cenderung sering nunduk karena gadget bisa berinteraksi dengan berolahraga dan tidak main di jalan karena salah pergaulan,” pungkasnya. (rie)
